Kotak Hitam CVR Belum Ketemu, KNKT Tak Bisa Simpulkan Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

- 10 Februari 2021, 22:36 WIB
PETUGAS mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). Tim SAR gabungan menyerahkan barang-barang temuan dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
PETUGAS mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). Tim SAR gabungan menyerahkan barang-barang temuan dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. /ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

DESKJABAR - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak bisa memberikan kesimpulan secara ilmiah penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 apabila kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) tidak ditemukan.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers laporan awal (preliminary report) investigasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021.

"Ini kondisi yang menyedihkan bagi kami. Kami tidak bisa memberikan suatu hasil atau kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” kata Soerjanto sebagaimana diberitakan Antara, Rabu malam.

Baca Juga: KPK Jebloskan Mantan Direktur Keuangan PT AP II Andra Yastrialsyah Agussalam ke Lapas Cibinong, Bogor

Menurut Soerjanto, KNKT akan melanjutkan pencarian CVR hingga benda yang menjadi kunci dalam proses investigasi itu ditemukan. Dalam prosesnya, KNKT dibantu Kemenhub dan Basarnas.

Soerjanto menjelaskan, KNKT masih mencari CVR dengan cara menual sejak operasi SAR dihentikan pada 21 Januari 2021. Akan tetapi, cuaca buruk telah menyulitkan pencarian.

“Kita menyiapkan alat untuk menyingkirkan lumpur yang menutupi CVR dan puing-puing pesawat yang masih ada. Cuaca ini sangat krusial, mudah-mudahan setelah seminggu cuaca akan membaik dan kami menemukan CVR,” katanya.

Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, KNKT telah membuat garis di bawah laut dan mengkotak-kotakannya sebesar 5x5 meter agar lebih mudah dalam pencarian.

Baca Juga: Waspada, BMKG Prakirakan Hujan Petir, Angin Kencang, Banjir Bandang, Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini

Baca Juga: PPKM Skala Mikro Berlaku, Ini Pedoman Bagi Masyarakat yang Lakukan Perjalanan

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah