DESKJABAR - Ada tiga posko yang didirikan untuk publik, terkait dengan insiden hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ182 yang diduga jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, di Bandara Soekarno-Hatta terdapat dua titik untuk pusat penanggulangan kedaruratan dan posko pusat krisis (crisis center).
"Posko ketiga juga dibuka di Bandara Supadio, Pontianak, yang menjadi tujuan pesawat Sriwijaya SJ 182. Posko-posko tersebut didirikan bersama maskapai Sriwijaya Air," kata Muhammad Awaluddin dalam jumpa pers di Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, yang dilansir Antara, Sabtu, 9 Januari 2021.
Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Longsor Terjang 5 Kecamatan di Garut, Inilah Nama-nama Daerahnya
Khusus posko krisis di Terminal 2D, menurut Muhammad Awaluddin, menjadi lokasi koordinasi lintas sektor untuk berbagai urusan terkait insiden hilang kontak Sriwijaya Air SJ182.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan, Jasa Raharja sudah melakukan koordinasi lintas sektor terkait Sriwijaya Air SJ182.
Komunikasi lintas sektor melibatkan beberapa unsur di antaranya Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional, maskapai Sriwijaya Air dan elemen terkait lainnya.
Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Kapal Baruna Jaya IV Bersiap Membantu Pencarian
Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Basarnas: Proses Pencariannya Terhalang Visibilitas
Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Bawa 50 Penumpang Termasuk 3 Bayi, dan 12 Awak Kabin
"Kami koordinasi dan menempatkan teman-teman Jasa Raharja di Soekarno-Hatta, Basarnas, dan Tanjung Priuk. Kami harus berkoordinasi. Kami bentuk posko di Pontianak juga untuk keluarga-keluarga di sana," kata Budi Rahardjo.
Sriwijaya SJ182 tersebut memiliki nomor registrasi PK CLC. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Soekarno-Hatta setelah melewati ketinggian 11.000 kaki pada Sabtu sore.***