MENGUAK MISTERI KASUS SUBANG, Pertanyaan Menohok dari Kapolres Subang AKBP Sumarni pada Saksi Bertopi Merah

- 7 Januari 2022, 11:46 WIB
Rekaman video saat Kapolres Subang AKBP Sumarni bertanya kepada saksi bertopi merah yang masih keluarga korban soal kunci pintu dan kebiasaan korban.
Rekaman video saat Kapolres Subang AKBP Sumarni bertanya kepada saksi bertopi merah yang masih keluarga korban soal kunci pintu dan kebiasaan korban. /YouTube Fredy Sudaryanto/

DESKJABAR - Penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel, sebentar lagi masuk pekan kedua bulan Januari 2022.

Sejauh ini, tim penyidik Polda Jabar masih bekerja keras menguak misteri yang menyelimuti kasus Subang ini sekaligus memenuhi target Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana yang menjanjikan kasusnya terungkap di awal tahun. 

Penyidikan kasus Subang sebelumnya dilakukan oleh tim penyidik Polres Subang. Sejak pertengahan November 2021, Polda Jabar mengambil alih kasusnya.

Baca Juga: MENGUNGKAP KASUS SUBANG, Mengapa Pintu Rumah Yosep dan Kamar Tidur Korban Tidak Rusak? Analisa Fredy dan Anjas

Baca Juga: SKETSA TERDUGA PEMBUNUH DI SUBANG jadi Polemik di Masyarakat, Mirip Saksi yang Muda Ini?

Saat masih ditangani Polres Subang, beredar video Kapolres Subang AKBP Sumarni bertanya kepada saksi kasus Subang yang merupakan keluarga korban, di depan banyak orang yang kemungkinan merupakan anggota tim penyidik. 

Video itu dilansir Fredy Sudaryanto melalui kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport berjudul Apakah Pintu Kamar 4lmarhum4h Bu Tuti... di Kunci ? Pada Saat K3jadian, Kamis, 6 Januari 2021.

Berikut petikan wawancara Kapolres Subang AKBP Sumarni dengan saksi bertopi merah yang masih keluarga korban.

"Kalau tidur, ibu dikunci nggak pintunya?" tanya AKBP Sumarni.

"Dikunci," jawab saksi.

"Tadi Bapak datang pintunya terbuka atau dikunci?" tanya AKBP Sumarni lagi.

"Sudah dibuka," ucap saksi.

"Kok bisa dia buka kunci yah?" kata AKBP Sumarni. "Kuncinya ada nggak?" 

"Mungkin Bu, dibuka sama istri saya," jawab saksi.

Sumarni pun meminta anggota tim penyidik untuk melihat kondisi kunci pintu saat itu ada di dalam atau di luar pintu ruangan. Video pun berakhir.

Mengomentari video tersebut, Fredy menyatakan, tidak terungkap apakah pertanyaan AKBP Sumarni tentang pintu kamar tidur Tuti Suhartini atau pintu  utama rumahnya.

Menurut Fredy, kebiasaan Tuti Suhartini mengunci pintu kamar tidur saat tidur, tentunya hanya pihak keluarga yang lebih tahu.

Berdasarkan informasi dari forensik tim penyidik yang didapat Fredy, almarhumah Tuti dieksekusi dalam keadaan tidur.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBUKA, Makin Sering Diperiksa Saksi Bisa Ngarang Cerita, Adrianus Meliala & Anjas Buat Analisa

Fredy juga mengutip AKBP Sumarni yang menyatakan, diindikasikan tidak ada perlawanan dari Tuti Suhartini sehingga diperkirakan korban dieksekusi dalam keadaan tidur.

Berdasarkan hasil autopsi, kata Fredy menjelaskan, almarhumah Tuti Suhartini diperkirakan meninggal dunia pukul 00.30 WIB yang waktunya kemudian dikoreksi berdasarkan autopsi kedua oleh Sumy Hastry sekitar pukul 2.00 WIB.

"Berarti (kematian almarhumah) setelah berkunjungnya tamu. Itu juga kalau benar ada tamu yang berkunjung (malam hari)," ucapnya.

Fredy juga menilai, jika informasinya Tuti Suhartini masuk kamar tidur dan tidur, meninggalkan tamu di ruang tamu, berarti tamu itu bukanlah tamu asing.

Sebelumnya Fredy menjelaskan bahwa rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dihuni Yosep bersama istrinya, Tuti Suhartini, dan anaknya, Amel, adalah juga kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Kunci gerbang dan kunci utama rumah ada kemungkinan bisa diduplikat atau diperbanyak karena banyak orang keluar masuk. Apalagi rumah TKP dijadikan kantor yayasan. Yang lalu lalang di sana, bukan hanya yang punya rumah. Ada juga orang luar," tuturnya.

Hal itu menjadi alasan mengapa pemegang kunci rumah dan kantor yayasan tersebut, tidak hanya ketiga penghuni rumah, tetapi mungkin juga pengurus yayasan dan karyawan kantor lainnya.

"Apalagi kalau kita dengar ada beberapa orang yang kadang-kadang keluar masuk pada malam hari. Artinya, kunci utama rumah bisa saja diduplikat," ujarnya.

Fredy pun mempertanyakan, apakah kunci pintu kamar tidur Yosep dan Tuti Suhartini diduplikat juga?

"Saya kira untuk kamar tidur tidak akan diduplikat karena berhubungan dengan privasi, kerahasiaan. Karena di kamar tidur itu terdapat hal-hal yang privasi, tempat penyimpanan dokumen dan barang berharga," kata Fredy.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE, Terduga Pelaku Orang Subang atau Luar? Beda Pendapat Achmad Taufan & Rohman Hidayat

Fredy yakin, hanya orang yang berada di kamar tidur itu yang memegang kunci. Artinya, tidak ada kemungkinan pintu kamar tidur diduplikat.

Pertanyaannya kemudian, kata Fredy melanjutkan, apakah Tuti Suhartini dan Amel punya kebiasaan mengunci pintu kamar tidur pada saat mereka tidur di malam hari?

"Kalau misalnya punya kebiasaan dikunci, pertanyaannya siapa yang membuka pintu kamar tidur? Karena menurut keterangan kepolisian tidak ada tanda-tanda pendobrakan pintu," tuturnya.

"Hanya penyidik yang tahu seperti apa kronologisnya. Pihak kepolisian pun agak kesulitan melihat ini semua," ujar Fredy.

Fredy pun berharap kasus Subang ini segera terungkap sehingga bisa melihat rekonstruksi kejadian sebenarnya.

Tamu agung yang datang tengah malam

Soal dugaan adanya tamu yang datang ke rumah korban pada malam kejadian pembunuhan, diulas staf pengajar di Thailand, Anjas. Ia pun menjuluki tamu yang menurut saksi terdiri atas 2 pria dan 1 perempuan itu sebagai tamu agung.

Salah satu alasannya, bagaimana mungkin korban bersedia menerima tamu pada tengah malam jika tidak mengenal mereka.

Analisa Anjas tersebut tayang di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul "TAMU AGUNG MALAM ITU PERSIAPKAN SEMUANYA !!" yang tayang Jumat, 3 Desember 2021.

Lantas siapa 2 pria dan 1 perempuan tersebut?

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE, Polisi Belum Dapat Pastikan 2 Alat Bukti, Anjas: Ini Bagian yang Menurut Aku Sedih

"Kemungkinan besar mereka orang yang tidak asing. Karena kalau sudah jam malam seperti itu. Lalu ditemukan nasi goreng, ada dugaan mereka makan nasi goreng. Ada dugaan yang memakan nasi goreng bukan Amel karena ada profiling yang menurut Pak Yosef bukan Amel yang mengonsumsinya," tutur Anjas.

Menurut Anjas, hal yang sangat tidak masuk akal adalah jika tamu yang datang mendekati jam 12.00 malam tersebut bukan orang yang dikenal.

Ia menyebutkan bahwa orang yang dikenal bisa jadi keluarga, teman kerja atau teman kantor, teman biasa, atau siapapun yang sudah dikenal korban.

"Hal ini linear dengan temuan olah TKP 18 Agustus 2021, tidak ditemukan kerusakan pintu. Kemungkinan besar, tiga orang tersebut sangat dikenal kedua korban," kata Anjas.

Anjas lalu menganalisis berdasarkan kepada foto-foto kondisi dari jenazah yang babak belur dan sangat mengerikan. Kedua korban berdasarkan hasil autopsi, meninggal dunia karena hantaman benda tumpul di kepala.

Anjas pun menyangsikan orang yang mengenal dekat korban atau memiliki hubungan emosional, tega melakukan perbuatan seperti itu.

Anjas pun menduga, ketiga "Tamu Agung" itu yang kedatangannya dekat dengan kematian korban pertama, kemungkinan memiliki peran membantu.

Baca Juga: TAMU AGUNG di Malam Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Diduga Ini yang Mereka Perbuat Terhadap Jenazah Korban

"Maksudnya membantu seperti membukakan pintu, membersihkan jenazah. Mereka membersihkan kedua jenazah sangat bersih, menggambarkan ada rasa iba atau kasihan (kepada korban)," tutur Anjas sekaligus menegaskan bahwa semua itu adalah pendapatnya pribadi.

Anjas berharap tim penyidik Polda Jabar berani dan lebih percaya diri untuk menguak kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan berdasarkan kepada alat bukti yang kuat.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Fredy Sudaryanto Sport YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah