DESKJABAR - Sketsa wajah pembunuh ibu dan anak di Subang yang dirilis Polda Jabar pada 29 Desember 2021, masih menjadi polemik di masyarakat.
Banyak yang kemudian mengaitkan sketsa wajah tersebut dengan saksi-saksi yang pernah diperiksa tim penyidik Polda Jabar.
Secara logika, jika sketsa tersebut memang mirip dengan saksi yang pernah diperiksa tim penyidik, tentu saja polisi sudah melakukan penangkapan terhadap saksi tersebut tanpa perlu merilis sketsanya. Kecuali jika saksi tersebut tidak diketahui keberadaannya atau "dihilangkan".
Selain itu, polisi tidak mungkin mengeluarkan sketsa wajah terduga pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO) jika tim penyidik Polda Jabar sudah mengetahui identitas dan lokasi keberadaannya.
Dalam segmen analisa terbaru, staf pengajar di Thailand, Anjas menilai bahwa sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, bukan kategori alat bukti yang kuat.
Ia menyebutkan analisisnya tersebut dalam video berjudul SKETSA ITU MIRIP DENGAN DANU ?? ATAU SAKS1 MUDA YG INI ?? di kanal YouTube Anjas di Thailand pada Senin, 3 Januari 2021.
"Kita nggak sedang memenangkan ego tebak-tebakan siapa yang benar, siapa yang salah. Tapi tujuan kita untuk mencari siapa pelaku sebenarnya," ujar Anjas.
Menurut Anjas, untuk menentukan tersangka -termasuk dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, dibutuhkan dua alat bukti yang kuat.