DESKJABAR - Penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan dengan korban Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23), dinilai kriminolog Yesmil Anwar, masih bersifat spekulatif dan belum mengarah pada bukti kongkret yang kuat.
Yesmil Anwar yang juga penulis buku Pembaharuan Hukum Pidana itu menilai, tim penyidik juga masih ada keraguan dalam mengungkap kasus ini karena kurangnya alat bukti.
"Sepertinya ada keragu-raguan dari pihak kepolisian karena mereka menyadari alat buktinya masih kurang sehingga belum merasa nyaman untuk menentukan pasal berapa dan orangnya, siapa, bagaimana kejadiannya apakah dia kerja sendiri atau menyuruh orang lain," ucap Yesmil Anwar kepada DeskJabar.com, Jumat, 31 Desember 2021.
Baca Juga: SKETSA TERDUGA PEMBUNUH SUBANG BEREDAR, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana: Target Saya Awal Tahun
Untuk itu, Yesmil Anwar pun menyarankan agar upaya pembuktian forensik digital harus diulang dari awal.
Yesmil Anwar pun meminta penyelidikan kasus Subang ini jangan hanya berkutat pada satu orang. Akan tetapi, selidiki pula hubungan-hubungan sosial antara korban ibu Tuti (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu alias Amel (23), dengan orang-orang di sekitarnya, yang misalnya punya bisnis dengannya. Semua hubungan sosial tersebut harus benar-benar ditelusuri.
"Saya rasa polisi sudah sampai ke arah sana. Cuma untuk menentukan definitifnya masih ragu-ragu. Keragu-raguannya yang semacam ini, makin lama akan semakin mengaburkan jejak-jejak yang sifatnya digital atau jejak konkrit,” tuturnya.
Ia juga menyebut, sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang yang baru saja dirilis tim penyidik Polda Jabar, tidak memiliki nilai signifikan.