Saksi Kasus Subang: Yosef, Yoris, Danu, Alami Gangguan Kejiwaan? Begini Analisis Psikolog dan Psikiater

- 3 Januari 2022, 06:19 WIB
Kolase tiga saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosep, Yoris, dan Danu, yang juga merupakan keluarga korban. Mereka kemungkinan mengalami gangguan kejiwaan.
Kolase tiga saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosep, Yoris, dan Danu, yang juga merupakan keluarga korban. Mereka kemungkinan mengalami gangguan kejiwaan. /DeskJabar.com/

DESKJABAR - Memasuki bulan ke-5, penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel, belum juga mengungkap terduga pelakunya. 

Padahal sejumlah saksi sampai harus diperiksa berulang-ulang. Beberapa di antaranya hingga belasan kali.  

Alhasil, menurut psikolog Dra Elia Daryati M.Si dan psikiater Dr. Teddy Hidayat, SpKJ, para saksi, terutama tiga saksi yang masih merupakan keluarga korban, yaitu Yosep, Yoris, dan Danu, kemungkinan mengalami gangguan kejiwaan, yaitu stres.

Baca Juga: SKETSA TERDUGA PEMBUNUH SUBANG, Picu Debat Panas Rohman Hidayat dengan Achmad Taufan

Baca Juga: KILAS BALIK KASUS SUBANG, Mengapa Penyidik Polda Jabar Butuh Waktu Lama? Begini Penjelasan Sumy Hastry

Meskipun berstatus saksi, selama ini ketiganya harus bolak-balik diperiksa tim penyidik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pembunuhan yang menimpa keluarga mereka.

Korban yaitu Tuti Suhartini adalah istri dari Yosep sekaligus ibu dari Yoris. Korban lainnya, Amalia Mustika Ratu alias Amel adalah anak dari Yosep dan juga adik dari Yoris. Sementara Danu merupakan anak angkat dari kakak Tuti Suhartini.  

Kondisi seperti itu pasti terasa berat bagi Yosep, Yoris, dan Danu. Belum lagi pemberitaan yang gencar di berbagai media, ditambah menghadapi komentar miring dari warganet, pastilah akan mempengaruhi kejiwaan Yoris, Yosef, dan Danu.

Psikiater Dr. Teddy Hidayat Sp.KJ menyatakan, kemungkinan para saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, mengalami stres, terlepas mereka bersalah atau tidak. Proses pemeriksaan yang hampir lima bulan pasti menyebabkan mereka stres.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x