MENGERIKAN! Kenapa Kasus Subang Tak Terungkap Juga: TERNYATA OH TERNYATA.....

25 Desember 2021, 08:13 WIB
Analisa Anjas di Thailand membeberkan analisanya mengapa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum terungkap juga /Youtube Anjas di Thailand/

DESKJABAR - Anjas di Thailand, akademisi merangkap YouTuber yang bermukin di Thailand mengungkapkan, lamanya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat itu bukan karena kecanggihan dari pelakunya.

“Tapi lebih disebabkan karena ada dugaan tim penyidik melakukan beberapa hal yang tidak mengindahkan SOP”, kata Anjas di Thailand dalam video yang berjudul PELAKU KASUS SUBANG MANFAATKAN KELEMAHAN PENYIDIK ?? pada kanal YouTube Anjas di Thailand yang diunggah 23 Desember 2021 lalu.

Menurut Anjas di Thailand, sebenarnya pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (ibu) dan Amalaia Mustika Ratu (anak) itu tidak jago-jago amat (dalam artian pandai menghilangkan jejak).

Baca Juga: DIPECAT! 3 Oknum TNI Penabrak Dua Sejoli di Nagreg: Jenderal ANDIKA PERKASA Perintahkan Segera Proses Hukum

Baca Juga: KOLONEL PENABRAK dan PEMBUANG Mayat Dua Sejoli di NAGREG ternyata Kasi Intel di Korem 133/NWB Gorontalo

Baca Juga: BIADAB! dr Hastry Ungkap Handi Korban Tabrak Nagreg MASIH HIDUP Saat Dibuang ke Sungai: INI PENJELASANNYA...

“Tapi itu karena memang ada keteledoran yang dilakukan tim penyidik terutama pada saat awal-awal kasus ini muncul di 48 jam pertama”, ujar Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand mengungkapkan, 48 jam pertama adalah waktu yang sangat krusial untuk mengumpulkan barang bukti yang akan menjadi alat bukti kuat (dalam hal ini kasus pembunuh ibu dan anak di Subang). Misalnya tim inafis yang akan mengambil sidik jari, atau tim autopsi mencari hal mencurigakan di TKP.

Menurut Anjas di Thailand, melakukan ketelodoran itu  manusiawi dimana manusia tidak luput dari kesalahan. Namun di balik itu muncul kecurigaan apakah keteledoran itu sengaja untuk framing karena diduga ada oknum-oknum yang terlibat dengan kasus ini, makanya dibuat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini semakin lama?.

Padahal di awal kasus ini muncul, ujar Anjas di Thailand, banyak pakar yang mengatakan bahwa kasus di Subang ini kesannya seperti kasus domestik. Yakni yang berhubungan dengan masalah sosial atau keluarga tidak ada tekanan faktor politik atau tekanan orang-orang besar .

Baca Juga: NEW! KODE REDEEM FF 25 DESEMBER 2021, Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu, Reward FF Garena: BANYAK HADIAH KEREN

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Tegas, Oknum Penabrak Sejoli di Nagreg Terancam Pasal Pembunuhan Berencana

“Tapi ternyata setelah empat bulan lebih kasus ini berjalan, ada dugaan ke sana (menyangkut orang lain) karena ini efek domino. Maksudnya kalau ini terbongkar nanti akan muncul kasus-kasus lain yang juga akan ikut terbongkar”, kata Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand juga mengatakan, adalah hal yang wajar jika muncul tudingan ada yang salah dengan tim inafis dalam mengambil sidik jari yang mungkin tidak detil atau telat. Semakin lama pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, akan semakin banyak opini atau pertanyaan apakah sebegitu telodornya atau sebegitu sulitnya kah kasus ini?.

Muncul opini liar

Opini liar semacam itu, kata Anjas di Thailand bisa membahayakan nama baik tim kepolisian. Apalagi banyak terjadi kasus pembunuhan di tempat lain di Indonesia tapi dalam waktu seminggu, dua minggu atau sebulan sudah ketahuan siapa pelakunya.

“Tapi ada yang unik dengan kasus subang ini, sudah empat bulan belum terungkap juga. Ada apa ini?”, tanya Anjas di Thailand.

Suka tidak suka, menurut Anjas di Thailand memang ada kejadian pada tanggal  19 Agustus 2021 atau sehari setelah kejadian (ditemukan mayat korban pada 18 Agustus 2021 pagi di bagasi mobil Aphard), ada dugaan beberapa orang yang seharusnya tidak boleh masuk ke lokasi kejadian tapi malah masuk.

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia Leg 2, Tatsuma Yoshida Takut Jika Egy Maulana Vikri Main di Piala AFF 2020, Antisipasi

Anjas di Thailand juga menyoroti soal autopsi. Ada jejak digital yang menunjukkan bahwa ada dugaan  pada autopsi pertama tidak lengkap , terlalu cepat dan ada dugaan dari keluarga tidak begitu detil. Hasil konfirmasi dari  dr Hastry yang merupakan salah satu anggota tim Autopsi kedua kaus pembunuh ibu dan anak di Subang, kata Anjas pada autopsi pertama tidak ada permasalahan yang terlalu  aneh dan dugaan framing tidak mungkin.

Namun dr Hastry mengungkapkan, pada autopsi yang kedua ada dua hal yang dilakukan. Pertama mengoreksi waktu kematian dan kedua adalah menambahkan. Ada beberapa detil yang mungkin belum dilakukan di autopsi pertama. Sayangnya, kata Anjas di Thailand, dr Hastry tidak memaparkan hasil autopsi kedua karena itu wewenang penyidik yang berbicara.

Soal autopsi pertama yang tidak terlalu detil, Anjas di Thailand menduga itu mungkin bukan karena ada framing tapi lebih menyangkut ke jam terbang dari orang-orang yang melakukan autopsi pertama

“Bukan bermaksud merendahkan tapi ini adalah fakta. Dokter Hastry pun melakukan koreksi yaitu waktu kematian yang notabene waktu kematian itu adalah hal yang sangat fundamental karena itu berhubungan dengan alibi”, kata Anjas di Thailand.

Menyinggung lamanya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, Anjas di Thailand mengatakan itu mungkin kerena penyidik punya strategi dengan tujuan untuk mengungkap kasus ini secara tuntas dan menyeluruh.

“Tapi ya semakin lama kasus ini tidak terungkap akan semakin banyak opini liar beredar di masyarakat{, kata Anjas di Thailand.***

 

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler