DESKJABAR - Sungguh biadab, itulah kata yang tepat bagi penabrak dua sejoli Handi Harisaputra (17) dan Salsaibala (14) di Nagreg, Jawa Barat pada 8 Desember 2021 lalu.
Betapa tidak? Ada fakta mengejutkan dengan jenazah Handi korban tabrak Nagreg yang ditemukan Sabtu 11 Desember 2021 mengambang di Sungai Serayu di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Handi saat dibuang diduga masih dalam keadaan hidup.
Hal itu diungkapkan Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti. Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan adanya tanda-tanda air di saluran nafas hingga paru-paru Handi korban tabrak Nagreg. Selain itu juga ditemukan luka di kepala.
Baca Juga: MENGERIKAN! Kenapa Kasus Subang Tak Terungkap Juga: TERNYATA OH TERNYATA.....
"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban tabrak Nagreg laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," kata Hastry kepada wartawan Kamis 23 Desember 2021.
Dokter Hastry, ahli forensik yang pernah melakukan aotopsi kedua pada jenazah korban kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat akhir September 2021 juga menyimpulkan, korban tabrak Nagreg Handi itu meninggal karena air.
"Jadi mayat laki-laki (Handi Harisaputra) itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya. Karena luka di kepala tidak mematikan," ungkap Hastry
Sedangkan Salsabila teman wanita Handi yang ditemukan pada hari yang sama di Sungai Serayu di daerah Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, berdasarkan hasil pemeriksaannya, kata Hastry, sudah meninggal saat kejadian di Nagreg akibat luka di kepala.
Hastry juga menjelaskan, dua jenazah korban tabrak di Nagreg tersebut ditemukan di wilayah Banyumas dan Cilacap pada 11 Desember 2021.