Dadang Suganda: Model Penerapan Kampus Merdeka Pertama Digulirkan di Universitas Widyatama

13 Oktober 2021, 07:01 WIB
Dadang Suganda menyebut Model Penerapan Kampus Merdeka Pertama Digulirkan di Universitas Widyatama /dok Widyatama

DESKJABAR- Universitas Widyatama (UTama) terpilih oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat (Jabar) & Banten untuk menjadi kampus model yang telah menyelenggarakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM) di wilayah Jabar.

Sejak tahun akademik 2020/2021 kampus yang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si., menjadi salah satu kampus terdepan yang telah mengimplementasikan program tersebut bagi program studi (Prodi) dan mahasiswanya.

Menurut Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum, Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan UTama, MB-KM di Universitas Widyatama mulai digulirkan di tahun akademik 2020/2021, tepatnya pada bulan Mei 2020.

Baca Juga: Dadang Suganda Merasa Senang Dengan Tingginya Animo Mahasiswa Baru Pada Salah Satu Prodi Di Widyatama

Baca Juga: Resmi Hari Ini Kode Redeem FF Terbaru 2021, Klaim Ribuan Diamond Gratis, M1887 dan MP40 Cobra Belum Digunakan

Baca Juga: RTH Kota Bandung, Tak Ada Pengawasan dan Penindakan Hukum untuk Tanah Privat Soal Ruang Terbuka Hijau

“Kala itu saya merencanakan implementasi MB-KM di Universitas Widyatama. Pertama menjelaskan apa filosofi dan konsep MB-KM itu sendiri,” kata Prof. Dadang Suganda, beberapa waktu lalu.

“Kedua bagaimana menyiasati implementasi MB-KM. Di mana pada prinsipnya MB-KM memberikan kemerdekaan kepada Prodi dan dosen untuk mendesain transformasi pendidikannya,” kata Dadang Suganda.

Dadang Suganda menambahkan, di samping itu adanya relaksasi kurikulum. Selama lima semester (1-5) melakukan distribusi mata kuliah Prodi dengan kompetensi inti.

Sedangkan selama tiga semester (6,7 dan 8) memberikan kompetensi tambahan. Baik yang sifatnya linear, beririsan, maupun tidak ada sama sekali hubungannya dengan kompetensi pada Prodi nya.

“Oleh sebab itu saya berikan pengertian kepada Prodi, dosen terutama kepada para dekan. Setelah itu hasilnya nya setiap Prodi diminta membuat implementasi dan bagaimana caranya mengimplementasikan MB-KM,” kata Prof. Dadang Suganda.

“Saya pun tercengang ketika melihat penyelenggaraan Festival MB-KM yang digagas oleh Pak Rozahi, Dekan Fakultas Teknik. Ternyata para mahasiswa lebih agresif mengimplementasikan MB-KM. Intinya mereka sudah menciptakan produk-produk MB-KM bagi yang magang, mengajar, riset kewirausahaan serta pertukaran pelajar,” imbuhnya.

Kata Prof. Dadang Suganda, para mahasiswa UTama juga lebih dinamis serta belajar mandiri bagaimana program MB-KM diimplementasikan. Apalagi UTama banyak yang mendapatkan dana hibah Dikti.

Baca Juga: BERHARAP Ada di Kode Redeem Free Fire, Inilah Senjata Canggih Treatment Sniper Infiltrated Red FF

Baca Juga: RTH Kota Bandung Sempat Digenjot Pengadaan Lahannya, WALHI Jabar: Sekarang Malah Memble

Terkait dengan penyelenggaraan Festival MB-KM UTama, dari sekitar 18 Prodi jenjang D3 dan S-1, ada 12 Prodi yang turut serta, diminta untuk mempresentasikan produknya.

Di antaranya ada yang membuat produk riset, kewirausahaan, membuat desain bagaimana implementasi di Prodi.

“Saya sengaja tidak membuat aturan-aturannya. Tetapi diberi kemerdekaan untuk menciptakan sendiri. Tujuannya untuk melihat potret dan MB-KM di UTama seperti apa. Dilihat dari hasil penelitian dan perkembangan yang terjadi di lapangan, sehingga saya punya gambaran,”

“Kemudian dibuat level 1,2 dan 3. Maksud saya ada pemahaman yang sudah level 3 (paham betul) ataupun yang sifatnya baru level permukaan (level 1),” katanya.

Prof Dadang Suganda mengatakan, dirinya pun akan memberikan terapi khusus di setiap level. Tujuannya di semester yang akan datang pihaknya akan menerapkan MB-KM secara penuh.

“Yang hibrid nanti di semester 1 sampai dengan 5 mahasiswa melakukan MB-KM. Kemudian di semester 6, 7 dan 8 memilih apakah tetap melakukan MB-KM, eksisting atau konvensional,” ujarnya.

Baca Juga: RTH Kota Bandung Dinilai WALHI Jabar harus Segera Ditambah untuk Penuhi Kuota 30 Persen

 

Dijelaskan, melihat perkembangan dan pengamatan dirinya, ternyata UTama sudah siap dengan implementasi MB-KM. Oleh LLDIKTI, diminta dokumentasi yang lengkap mengenai MB-KM.

Di samping itu, mulai tahun akademik 2021/2022, UTama juga siap menerapkan MB-KM, secara murni. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler