Badan Tenaga Nuklir Nasional Bikin 14 Varietas Unggul Kedelai, Diklaim Lebih Enak dari yang Impor

- 13 Januari 2021, 21:39 WIB
DUA varietas unggul kedelai terbaru ciptaan Badan Tenaga Nuklir Nasional, Sugentan 1 dan Sugentan 2.
DUA varietas unggul kedelai terbaru ciptaan Badan Tenaga Nuklir Nasional, Sugentan 1 dan Sugentan 2. /Twitter/@humasbatan

DESKJABAR - Untuk mengatasi kelangkaan kedelai di pasaran, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terus menciptakan varietas unggul kedelai. 

Hingga saat ini sudah 14 varietas unggul kedelai yang telah dikembangkan Batan. Dua varietas barunya adalah Sugentan 1 dan Sugentan 2.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan mengemukakan hal itu dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Rabu, 13 Januari 2021, dan melalui Twitter. 

"Rata-rata varietas unggul kedelai yang diciptakan Batan memiliki keunggulan," ucapnya. 

Baca Juga: Covid-19: Dengan Prokes Ketat, di Garut Ternyata Sudah ada Sekolah Mulai Belajar Tatap Muka

Dari hasil penelitian, Anhar Riza Antariksawan menuturkan, rata-rata kandungan protein dari varietas unggul kedelai Batan sebesar 39,82 persen, lebih tinggi dibanding kedelai impor yang sebesar 37,1 persen.

Anhar Riza Antariksawan menjelaskan, rata-rata kandungan lemak kedelai Batan sedikit lebih rendah, yakni sebesar 17,61 persen, dibanding kedelai impor yang sebesar 19,41 persen.

Anhar Riza Antariksawan menuturkan, 14 varietas unggul kedelai yang dikembangkan Batan adalah Muria, Tengger, Meratus, Rajabasa, Mitani, Mutiara 1, Mutiara 2, Mutiara 3, Gamasugen 1, Gamasugen 2, Kemuning 1, Kemuning 2, Sugentan 1, dan Sugentan 2.

Baca Juga: Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti Melenggang ke Babak Kedua

Varietas unggul lebih segar, sehat, dan enak

Khusus untuk Sugentan 1 dan Sugentan, sedang menunggu Surat Keputusan Menteri Pertanian. Dua varietas kedelai unggul yang baru itu sudah mendapatkan rekomendasi calon varietas tanaman pangan sebagai varietas unggul dari Tim Penilai Varietas Tanaman Pangan pada Desember 2020.

Pada varietas lain, kandungan protein pada kedelai Kemuning 1 sebesar 39,4 persen sementara kandungan lemaknya sebesar 15,89 persen.

Pada kedelai Mutiara 1, kandungan protein sebesar 37,7 persen dan kandungan lemak sebesar 13,8 persen.

Baca Juga: Ariel Noah, Risa Sarasvati dan Pejabat Kota Bandung Akan Disuntik Vaksin Kamis 14 Januari 2021

Pada kedelai Mitani, kandungan protein sebesar 42,56 persen dan kandungan lemak sebesar 20,8 persen.

Anhar Riza Antariksawan mendorong warga untuk memanfaatkan kedelai lokal dari varietas unggul yang tentunya jauh lebih segar, sehat, dan enak.

Anhar menuturkan varietas unggul tersebut dikembangkan dengan sasaran meningkatkan produktivitas, mempersingkat umur tanam, dan membuat tanaman lebih tahan hama.

"Dengan keunggulan-keunggulan pada varietas kedelai tersebut, petani di Indonesia semakin tertarik menanamnya dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan mendukung upaya swasembada kedelai di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Besok, Uu Ruzhanul Ulum Divaksin Covid-19 : Tak Ada Persiapan Khusus

Umur tanam lebih cepat dibanding induknya

VARIETAS unggul kedelai Sugentan 1 dan Sugentan 2.
VARIETAS unggul kedelai Sugentan 1 dan Sugentan 2. Twitter/@humasbatan

 

Humas Batan melalui akun Twitter, @humasbatan, menyebutkan varietas Sugentan 1 dan Sugentan 2 merupakan perbaikan dari varietas Argomulyo.

Keunggulan varietas Sugentan adalah umur tanamnya 67-68 hari, lebih cepat dibandingkan dengan induknya yang mencapai 86-87 hari.

Keunggulan lainnya, Sugentan 1 dan Sugentan 2 merupakan varietas kedelai yang tahan terhadap penyakit karat daun, hama pengisap polong, dan hama ulat kerayak.

Baca Juga: 2,5 Ton Benih Ikan Ditebar di DAS Citarum, Ridwan Kamil: Ikan Bisa Hidup, Baru Manusia Bisa Renang

Baca Juga: Sekolah Berprestasi di Masa Pandemi, MAN 4 Bantul Raih 15 Medali Internasional dan 5 Medali Nasional

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19, Raffi Ahmad: Ayo Jangan Takut Vaksin Guys! Lalu Ia Berswafoto Bersama Presiden

"Penambahan varietas kedelai Batan diharapkan dapat menguatkan pasokan kedelai di Indonesia, juga upaya untuk mengatasi kelangkaan kedelai di Indonesia," kata Humas Batan.***

 

 

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Twitter Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah