Produksi Kedelai Lokal Dikembangkan Lagi di Jawa Barat

- 4 Januari 2021, 18:42 WIB
Kedelai lokal
Kedelai lokal /Kodar Solihat/DeskJabar
 
 
DESKJABAR - Provinsi Jawa Barat memperoleh alokasi usaha kemitraan produksi kedelai lokal pada tahun 2021 seluas 15.000 hektar. Daerah ini menjadi salah satu lokasi produksi, sebagai upaya meningkatkan produksi kedelai lokal.
 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di Jakarta, melalui keterangan tertulis diterima DeskJabar, Senin, 4 Januari 2021, mengatakan, memasuki tahun 2021 Kementan akan fokus  melipatgandakan produksi kedelai dalam negeri. Program terobosan peningkatan produksi kedelai telah disiapkan dan dipastikan secara penuhnya diimplemensikan di tingkat lapangan dalam 200 hari ini.
 
Salah satu provinsi yang ditargetkan adalah Jawa Barat, dari total tujuh provinsi Indonesia. Untuk di Jawa Barat, bersama Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat, polanya berupa kemitraan hilirisasi dan pasar industri tempe dan tahu.  
 
 
"Masalah kedelai yang ada saat ini adalah kontraksi global, khususnya akibat pandemi Covid-19. Kami sikapinya dengan siapkan langkah kongkret mendorong petani tingkatkan produksi. Program aksi nyatanya kami susun, tapi bagi kami yang terpenting bagaimana dapat diimplementasikan di lapangan. Ini yang kita pastikan," ujar Menteri Pertanian, usai Rapat Koordinasi dan MoU pengembangan serta pembelian kedelai nasional di Kantor Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (4/1/2021).
 
Menurut SYL, peningkatan produksi kedelai dalam negeri yang berdaya bersaing baik kualitas maupun harganya merupakan program prioritas pembangunan pertanian. Program kongkretnya yakni melalui perluasan areal tanam dan meningkatkan pelibatan integrator, unit-unit kerja Kementan dan pemerintah daerah.
 
"Dengan langkah cepat dari Kementan bersama berbagai integtator dan pengembang kedelai yang ada kita lipatgandakan dengan kekuatan. Kita bergerak cepat, sehingga produksi kedelai dalam negeri meningkat," imbuh SYL.
 
 
Pengendalian impor
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menegaskan langkah nyata yang diimplementasi Kementan guna produksi produksi kedelai 2021 di antaranya percepatan budidaya di klaster-klaster dengan integrator. Tahun 2021 ini digelontarkan bantuan pengembangan kedelai di Provinsi Sulawesi Utara seluas 9.000 ha, Sulawesi Barat 30.000 ha, dan Sulawesi Selatan 9.000 ha, 
 
"Membangun kemitraan hilirisasi dan pasar industri tahu tempe dengan petani di Jateng 15.000 ha, Jabar 15.000 ha, Jatim 15.000 ha, NTB 4.000 ha dengan dukungan KUR dan akses kepada offtaker," sebutnya.
 
 
Suwandi menambahkan yang terpenting juga adalah bekerjasama dengan Badan Litbang pertanian untuk meningkatkan produktivitas. Adapun rata rata produktivitas kedelai saat ini 1,5 ton/ha dan harus ditingkatkan menjadi 2 ton/ha melalui riset benih unggul dan teknologi budi daya.
 
"Perlu juga pengendalian impor melalui kebijakan dari non lartas menjadi lartas dan mewajibkan setiap importir kedelai bermitra dengan petani sekaligus menyerap produksi kedelai lokal dengan harga yang ditetapkan," katanya. ***
 
 
 
 
 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah