Budidaya Kedelai Lokal Harus Efisien dan Lahan Khusus

- 4 Januari 2021, 12:27 WIB
Benih kedelai lokal unggulan dan benih padi lansiran Kementan
Benih kedelai lokal unggulan dan benih padi lansiran Kementan /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Persoalan harga jual produksi kedelai lokal yang berfluktuatif dan di bawah harga pokok penjualan (HPP), menjadi salah satu penyebab utama sulit mendongkrak produksi komoditas tersebut.

Kondisi demikian juga terjadi di Jawa Barat, dimana produksi kedelai lokal pun kini sangat minim. Apalagi, terjadi keterbatasan lahan dan persaingan antar komoditas, sehingga tak ada lahan khusus budidaya kedelai.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ajat Sudrajat, yang dikonfirmasi DeskJabar, Senin, 4 Januari 2021 menyebutkan masih banyaknya kendala yang harus diatasi terkait budidaya kedelai lokal ini.

Baca Juga: Kemelut Harga Kedelai, Apa Kabar Produksi Lokal ?

Ia mengutip data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, dimana kebutuhan kedelai Jawa Barat sekitar  824.441 ton/tahun.

Disebutkan, apabila dibandingkan dengan produksi kedelai Jawa Barat tahun 2019 sebesar 59.594 ton hanya terpenuhi 7,23% dari kebutuhan Jawa Barat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai di Jabar dipenuhi dari Impor.

“Permasalahan Kedelai di Jawa Barat, diantaranya harga berfluktuatif di tingkat petani, dibawah HPP.  Keterbatasan lahan (persaingan antar komoditas), tidak ada lahan yang dikhususkan untuk pertanaman kedelai,” ujarnya.

Baca Juga: Tempe dan Tahu Kembali Dijual, Tapi Harga Naik 20-30 Persen

Dikatakan pula, adalah produktivitas masih rendah  antara 1,3 sampai dengan 1,6 ton/ha. Budidaya kedelai kurang diminati petani, karena memerlukan teknis budidaya yang tinggi.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah