Update Kedelai. Kenaikan Harga karena Dua Alasan Ini. Namun Jika Ada Penimbunan akan Ditindak

- 6 Januari 2021, 12:38 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers.
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers. /PMJ News/Adi/

DESKJABAR – Dalam pengecekan ke sejumlah gudang penyimpanan kedelai, diperoleh informasi bahwa kenaikan harga kedelai impor salah satunya karena tidak adanya angkutan kapal langsung ke Indonesia dari negara asal impor kedelai.

Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menegaskan, jika ditemukan adanya importir kedelai yang mencoba melakukan penimbunan dan menaikkan harga, maka Polri akan memproses secara hukum.

Menurutnya, tindakan hukum harus dilakukan karena penimbunan bisa mengakibatkan kenaikan harga dan selanjutnya terjadi kelangkaan komoditas tersebut.

Baca Juga: Julian Assange, Perjalanan Sembilan Tahun Mencegah Ekstradisi Oleh Otoritas Amerika Serikat

"Polri merespon kelangkaan kedelai di pasar terutama importir kedelai, apabila ditemukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," tegas Irjen Pol Argo Yuwono, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2021.

Mengutip dari PMJ News, guna merespon adanya dugaan penimbunan kedelai impor, maka menurut Irjen Pol Argo Yuwono, Polri menurunkan Satgas Pangan Bareskrim Polri ke gudang-gudang importir kedelai.

Di antaranya adalah, gudang yang berada di Bekasi, yakni, PT. Segitiga Agro Mandiri. Dalam temuannya, bahwa perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai ex Amerika dengan kapasitas antara 6.000 hingga 7.000 ton per bulan.

Baca Juga: Dari Sisi Intelejen, AM Hendropriyono Ingatkan Bahaya Teori Konspirasi Covid-19 Bukan Karena Virus

"Bahwa kedelai impor tersebut selain diperuntukkan guna pemenuhan industri tahu dan tempe untuk kwalitas II juga dipergunakan untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai serta produk turunan lainya," kata Irjen Pol Argo Yuwono.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah