Kabar Terkini, Tahu dan Tempe pun Mengecil, Menyesuaikan dengan Harga Bahan Baku

- 4 Januari 2021, 19:41 WIB
Produsen Tempe dan tahu melakukan mogok produksi akibat kenaikan harga kedelai.
Produsen Tempe dan tahu melakukan mogok produksi akibat kenaikan harga kedelai. /ANTARA FOTO/Dedhez Anggara


DESKJABAR
- Para perajin tahu dan tempe di Cianjur, masih menyesuaikan ukuran dan harga sebelum kembali berproduksi, karena tingginya harga kedelai.

Sebab, jika perajin tahu dan tempe memaksakan berproduksi, sudah bisa dipastikan akan merugi.

"Rencananya untuk ukuran tahu dan tempe akan dikurangi, sedangkan harga akan dinaikkan. Kenaikan harga menyesuaikan, masih dibahas yang idealnya di Cianjur dijual berapa. Tapi naiknya tidak akan signifikan, sekitar 20 persen dari harga normal karena ukurannya diperkecil," kata Ketua Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Cianjur, Hugo saat dihubungi Senin, 04 Januari 2021.

Baca Juga: Produksi Kedelai Lokal Dikembangkan Lagi di Jawa Barat

Dia berharap, pemerintah dapat membuat kebijakan yang menjadi solusi bagi perajin tahu dan tempe, sehingga mereka tidak diberatkan dengan harga bahan baku yang mencapai Rp9.000 per kilogram, sebelumnya masih diangka Rp7.000 sampai Rp8.000 per kilogram.

"Harapan kami ada solusi dari pemerintah, agar perajin tetap berproduksi dengan harga bahan baku yang tidak memberatkan. Kalau solusi bagi perajin agar tetap berproduksi hanya satu mengurangi ukuran dengan harga yang dinaikan," katanya.

Hingga saat ini, seperti dikutip DeskJabar dari Antara, tahu dan tempe masih hilang di pasaran, bahkan di sejumlah pasar tradisional lapak pedagang tahu dan tempe tutup.

Baca Juga: Desember 2020, Cabai Menjadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Jakarta

Tidak seorangpun pedagang yang berjualan meski mogok produsen tahu dan tempe selama tiga hari sejak tanggal 1 Januari.

"Pedagang tahu dan tempe tidak berjualan sejak 1 Januari sampai hari ini, karena produsen tahu dan tempe masih mogok berproduksi. Sehingga sebagian besar pedagang di pasar yang ada di Cianjur, tidak mendapat stok karena produsen masih mogok," katanya.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah