Polri Menduga Ada Penimbunan Kedelai. Inilah Langkah yang Dilakukan

- 5 Januari 2021, 13:46 WIB
Pekerja memproduksi tempe di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (3/1/2020). Konsumen kesulitan mendapat tahu dan tempe di DKI Jakarta dan sekitarnyaSejumlah produsen tahu dan tempe kembali berproduksi setelah sebelumnya melakukan aksi mogok selama tiga hari karena harga kedelai di pasaran yang naik dari harga Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp.9.000 per kilogram. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyahh/rwa.
Pekerja memproduksi tempe di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (3/1/2020). Konsumen kesulitan mendapat tahu dan tempe di DKI Jakarta dan sekitarnyaSejumlah produsen tahu dan tempe kembali berproduksi setelah sebelumnya melakukan aksi mogok selama tiga hari karena harga kedelai di pasaran yang naik dari harga Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp.9.000 per kilogram. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyahh/rwa. /Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

 

DESKJABAR – Polri akhirnya turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga kedelai yang menjadi bahan dasar tahu dan tempe, yang memaksa para produsen tahu dan tempe melakukan aksi stop produksi pada pekan lalu.

Polri pun menurunkan timnya ke berbagai gudang penyimpanan kedelai di sejumlah daerah.

Hal itu dilakukan karena Polri menuga ada penimbunan kedelai yang memicu terjadinya kenaikan harga kedelai, yang juga mengakibatkan kelangkaan komoditas tersebut.

Baca Juga: Simak! Inilah Daftar Penyakit Penyerta yang Diizinkan Mendapat Vaksinasi Covid-19  

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit didampingi Kasatgas Pangan Polri Brigjen Pol Helmy Santika menyatakan, adanya dugaan penimbunan ini sedang diselidiki oleh tim Satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia.

Mengutip dari PMJ News, Listyo Sigit memaparkan, tim satgas telah melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di sejumlah wilayah. Di antaranya Cikupa Tangerang, Cengkareng dan Bekasi.

"Satgas juga telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu," ucap Komjen Listyo Sigit dalam keterangannya, Selasa, 5 Januari 2021.

Baca Juga: Ingat! Program Listrik Gratis Dimulai 7 Januari 2021. Inilah Cara Klaimnya

Sementara itu, Brigjen Helmy Santika menjelaskan Polri telah memiliki data dan analisa ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah