Stok Tempe dan Tahu Langka, LaNyalla Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai

- 4 Januari 2021, 20:34 WIB
KETUA DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah segera mencari solusi untuk menstabilkan harga kedelai.
KETUA DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah segera mencari solusi untuk menstabilkan harga kedelai. /Facebook/DPD RI/

DESKJABAR - Untuk mengatasi langkanya stok tempe dan tahu, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, harus segera mencari solusi untuk menstabilkan harga kedelai.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti mengemukakan hal itu melalui akun media sosialnya di Twitter, Instagram, dan Facebook, Senin, 4 Januari 2021.

"Pemerintah juga harus memastikan ketersediaan stok kedelai sebagai bahan dasar tahu dan tempe," ujar senator daerah pemilihan Jawa Timur ini.

Baca Juga: Waspada, Ada Orang Positif Covid-19 Tanpa Gejala Berkeliaran

LaNyalla Mahmud Mattalitti mengungkapkan bahwa selama ini, kebutuhan kedelai di Indonesia masih mengandalkan kedelai impor yang harganya mengikuti pasar global. Harga kedelai impor sedang tinggi lantaran menurunnya produksi kedelai di negara produsen kedelai dunia sejak pandemi virus corona sementara permintaan impor, khususnya dari China, naik tajam.

Harga kedelai global mengalami kenaikan 35% menjadi Rp 9.500 per kilogram. Belum lagi ongkos angkut kedelai dengan kapal laut pun naik karena waktu tempuh impor dari negara asal ke tujuan menjadi lebih lama akibat pembatasan yang dilakukan karena pandemi Covid-19.

"Kondisi ini harus disiasati sehingga tidak berdampak pada menurunnya stok kedelai di Indonesia. Sejak pandemi, kedelai impor turun 11,5% sehingga hanya 2,3 ton kedelai impor yang masuk Indonesia. Akhirnya, harga kedelai naik," tutur LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Baca Juga: Kebiri Kimia : KPAI Kurang Setuju Pelaku Kejahatan Seksual Anak Diumumkan, Simak Alasannya Disini

Mahalnya harga kedelai sempat menyebabkan pembuat tempe dan tahu mogok produksi selama beberapa hari. LaNyalla Mahmud Mattalitti pun berharap mogok produksi tidak lagi terjadi karena membuat tempe dan tahu hilang di pasaran.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Twitter Facebook Bella Irana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x