Network
DESKJABAR – Perusahaan perkebunan negara PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menargetkan bisnis teh dan karet Indonesia bangkit lagi. Bisnis utama PTPN I adalah komoditas teh dan karet, yang menjadi perhatian adalah di Pulau Jawa, karena masih diusahakan dalam jumlah besar.
Ada pun pengusahaan terbesar komoditas teh terbesar PTPN I adalah di Jawa Barat (Regional 2), dimana juga ada di Jawa Tengah (Regional 3), Jawa Timur (Regional 4), Sumatera Selatan (Regional 7), dll. Sedangkan karet juga masih banyak diusahakan PTPN I di Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, dan Lampung.
PTPN I sebenarnya juga mengelola komoditas kelapa sawit, misalnya pada Regional 2 (Jawa Barat dan Banten). Tetapi, pengusahaan kelapa sawit pada areal PTPN I di Jawa Barat dan Banten, sudah dilakukan kerjasama operasional dengan PTPN IV.
Baca Juga: Kemendagri dan Pemprov Jabar Dukung PTPN, Hapuskan Biaya BPHTB
Tetap potensial bangkit
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, di Bandung, Rabu, 8 Mei 2024 menyebutkan, pengusahaan komoditas teh dan karet tetap dikembangkan oleh PTPN I, khususnya di Jawa Barat.
PTPN I di Jawa Barat mengelola usaha komoditas teh sekitar 25.000an ha, dengan merek dagang Walini. Juga diusahakan karet 19.000-an ha, serta sawit 19.000an ha tapi diKSO dgn PTPN IV.
Ia menilai, bisnis teh dan karet tetap potensial kembali bangkit melalui sejumlah terobosan. Pada sisi lain, kedua komoditas ini, yaitu teh dan karet juga bersifat padat karya yang melibatkan banyak tenaga kerja masyarakat lokal.
Baca Juga: Agrowisata PTPN I Gunung Mas, Bogor Giat Pengamanan Aset dari Okupasi Liar
Konversi tanaman dan penagihan
Sementara itu, informasi dari kalangan PTPN I Regional 2, beberapa unit perkebunan karet di Sukabumi dan Cianjur, sedang proses dikonversi ke tanaman kelapa sawit. Tetapi soal kemudian setelah menjadi sawit kemudian dialihkan dari PTPN I menjadi PTPN IV atau tidak, masih belum ada gambaran.
