Network
DESKJABAR – Berbagai unit perkebunan sawit di Jawa Barat dan Banten pada lingkup PTPN I, kini dikelola kerjasama operasional oleh PTPN IV PalmCo. PTPN IV menggantikan PTPN III yang semula mengelola kerjasama operasional (KSO) unit-unit perkebunan sawit eks PTPN VIII di Jawa Barat dan Banten.
Dengan gambaran tersebut, berbagai perkebunan kelapa sawit eks PTPN VIII yang kini menjadi PTPN I Regional 2, menjadi berganti logo ada PTPN IV dan PTPN I. Semula, berbagai logo pada unit-unit perkebunan sawit eks PTPN VIII masih ada tambahan logo PTPN III untuk KSO.
Di Jawa Barat dan Banten, PTPN I Regional 2 mengelola sejumlah perkebunan kelapa sawit, baik berupa unit perkebunan maupun setingkat afdeling. Reorganisasi perusahaan perkebunan milik negara diketahui sudah kembali dilakukan sejak Januari 2024.
Baca Juga: Petani Sawit di Bandung Barat Bingung Jual Hasil Panen, Nasib Perkebunan Rakyat
Gambaran sekarang
Mengapa KSO perkebunan sawit menjadi dilakukan oleh PTPN IV, sebab kini berganti menjadi induk sub holding bisnis perkebunan sawit. Semula, PTPN III menjadi holding persero BUMN perkebunan membawahi PTPN IV, namun untuk sawit menjadi kebalikannya.
Eks PTPN III kini berubah nama menjadi PTPN IV Regional 1. Sehingga, KSO unit-unit perkebunan sawit dengan PTPN I Regional 2 eks PTPN VIII, menjadi dengan PTPN IV Regional 1.
Kasubag Komunikasi Perusahaan dan PKBL Bagian Sekretaris Perusahaan PTPN I Regional 2, Veny Octariviani, yang dikonfirmasi, Sabtu, 20 April 2024, membenarkan gambaran tersebut. “Iya betul,” ujarnya.
Pada lingkungan PTPN I Regional 2 yang kini KSO dengan PTPN IV, unit-unit perkebunan sawit di Jawa Barat dan Banten adalah Kertajaya, Cikasungka, Cisalak Baru, Bojong Datar, Sukamaju, Panglejar, dan Cibungur. Terdapat dua pabrik pengolahan sawit, yaitu PKS Kertajaya dan PKS Cikasungka.
PTPN I Regional 2 diketahui tinggal mengelola core bisnis pada usaha tanaman teh dan karet, serta agrowisata. Unit-unit perkebunan teh di PTPN I Regional 2 menjadi tujuh unit pasca penggabungan sejumlah perkebunan, serta 10 unit perkebunan karet yang juga sebagian dilakukan penggabungan. ***
