Network
DESKJABAR – Sejumlah petani sawit di kawasan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat, kebingungan menjual hasil panen. Usaha perkebunan rakyat kelapa sawit dilakukan sebagian petani di KBB, walau pemasaran hasil panen belum jelas.
Karena kondisi ini, hasil panen sawit petani perkebunan rakyat di Cipeundeuy, Bandung Barat, menjadi dibiarkan tidak dipanen. Kalau pun dipanen, kemudian banyak disimpan namun belum kunjung muncul pembeli.
Usaha perkebunan sawit rakyat di Cipeundeuy dikabarkan dilakukan secara sporadis oleh sebagian masyarakat petani setempat. Kabarnya, luasan tanaman kelapa sawit rakyat di Cipeundeuy cukup banyak, namun belum menghasilkan uang bagi para petani yang menanam.
Baca Juga: Kebun Sawit di Jawa Barat dan Potensi Serangan Ganoderma, Dinas Perkebunan Berikan Gambaran
Belum ada pembeli
Gambaran itu muncul ketika salah seorang warga petani pekebun di Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Yadi, menceritakan, nasib sejumlah petani sawit di daerah tempat tinggalnya. Penanaman sawit oleh petani dilakukan dengan alih komoditas, karena tergiur suksesnya petani sawit di Sumatera.
Informasi itu muncul di sela-sela acara digelar HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Jawa Barat dengan perusahaan Mercu Bio Tech Malaysia, di Bandung, Kamis, 8 Februari 2024.
Menurut Yadi, penanaman sawit oleh petani di Cipeundeuy, berawal ketika ada seseorang warga kembali dari Pulau Sumatera. Terilhami sudah sukses berkebun sawit di Sumatera, orang bersangkutan mengajak warga desa sekitar juga menanam sawit pada kebun-kebun mereka.
“Lokasinya terpencar-pencar, mungkin kalau ditotalkan secara acak, bisa ada sekitaran 20-an hektare. Tapi kasihan para petaninya, tanaman-tanaman mereka sudah menghasilkan, pembelinya belum ada juga,” ujar Yadi.
Baca Juga: Pengendalian Penyakit Ganoderma di Perkebunan Sawit Diarahkan Secara Terpadu
