Ancaman Kelaparan Melanda, Pemprov Jabar Bersikap Soal Alihfungsi Lahan Pertanian

- 9 Mei 2024, 08:30 WIB
Salah satu kawasan subur pertanian di Sumedang, Jawa Barat.
Salah satu kawasan subur pertanian di Sumedang, Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Ancaman terjadinya kelaparan yang melanda dunia akibat pemanasan global, membuat Indonesia ikut panik sehingga agresif mengamankan produksi pangan. Pemerintah sedang menggenjot produksi padi karena khawatir pada tahun 2024 bakal kembali mengalami kekeringan.

Provinsi Jawa Barat termasuk daerah yang sangat dipentingkan dalam produksi pangan. Tetapi, ada gangguan utama yaitu agresifnya terjadi alihfungsi lahan pertanian, dimana Pemprov Jabar kemudian menyikapi persoalan ini.  Apalagi, Jawa Barat pun juga terdampak efek pemanasan global.

Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, di Bandung, Rabu, 8 Mei 2024, menanggapi soal proyek strategis nasional soal ketahanan pangan. Sementara Jawa Barat dihadapkan pada gangguan terus terjadinya alihfungsi lahan pertanian, yang menjadi persoalan utama terhadap produksi padi.

 Baca Juga: Kementan Serahkan 2.700 Pompa Air untuk Amankan Pertanian Padi Jawa Barat Musim Tanam 2024

Penyebab utama

Menurut Iendra Sofyan, ancaman paling serius terhadap ketahanan pangan di Jawa Barat adalah dari bisnis perumahan. Sebab, bisnis perumahan yang paling ganas memakan lahan-lahan pertanian di Jawa Barat, dibandingkan industri.

“Kami berharap pemerintah kabupaten/kota konsisten mematuhi tata ruang yang melindungi lahan-lahan pertanian. Saatnya perlindungan lahan-lahan pertanian dilakukan, disamping konsisten menerapkan lahan pertanian berkelanjutan,” ujar Iendra Sofyan, seusai Sosialisasi Pelaksaan Proyek Strategis Nasional pada PTPN Group.

Iendra Sofyan mengingatkan, bahwa yang akan mengalami dampak ancaman kelaparan ke depan akibat alihfungsi lahan pertanian, adalah generasi anak cucu kita. Indonesia, khususnya Jawa Barat memiliki alam subur yang sangat bagus untuk produksi pertanian pangan, perkebunan, hutan, dll.

Namun ketika ditanya, apalah wacana banyak pemekaran wilayah justru merupakan celah modus alihfungsi lahan, Iendra Sofyan tidak menjawab dengan tegas. Diyakini, salah satu latar belakang pemekaran wilayah, sebenarnya modus banyak cukong yang mengincar lahan dalam jumlah luas.

Baca Juga: Khawatir Kelaparan, Banyak Warga Sumedang Kini Enggan Jual Lahan Pertanian

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah