Harga Beras Mahal 2024, Ini Perbedaan Pertanian Padi di Indonesia dan Amerika

- 26 Februari 2024, 07:50 WIB
Panen pertanian padi di Indonesia sebagian sudah mekanisasi pada food estate di Kalimantan.
Panen pertanian padi di Indonesia sebagian sudah mekanisasi pada food estate di Kalimantan. /dok Kementerian Pertanian

DESKJABAR – Kondisi harga beras mahal awal tahun 2024, membayangi sampai menjelang bulan Ramadhan awal Maret mendatang. Kondisi harga beras mahal di Indonesia sebenarnya sering terjadi, dimana tahun ini mengalami kondisi terparah karena pasokan lokal minim dampak El Nino tahun 2023.

Keseharian konsumsi beras dan usaha pertanian padi, sebenarnya bukan hanya ada di Asia, tetapi juga ada di Amerika Serikat. Ada perbedaan usaha pertanian padi di Asia, khususnya Indonesia dengan di Amerika Serikat, sebagian patut dicontoh demi keberlanjutan masa depan produksi pangan negeri ini.

Pada sisi lain, Indonesia merupakan negara agraris dengan kultur pertanian serta luasan secara total di negara ini sangat besar. Tetapi pertanian Indonesia sering berguru ke negara lain, misalnya ke Jepang dan Vietnam, yang luasannya tidak lebih besar dari Indonesia.

Baca Juga: Usai Harga Beras Mahal, Panen Pertanian Padi Jawa Barat Dibayangi Hama Tikus 2024

Kembali dengan perbandingan usaha pertanian padi di Indonesia dengan Amerika Serikat, mungkin oleh sebagian orang di negeri ini selalu dianggap sesuatu yang percuma karena perbedaan kultur. Di Amerka Serikat, usaha pertanian padi terbesar ada di California, bahkan memasok kebutuhan utama masyarakat negara Meksiko. 

Tetapi ada baiknya, perbedaan usaha pertanian di Indonesia dan Amerika bisa dilihat perbandingannya, sehingga bisa diambil manfaatnya untuk kemajuan. Sebab, pangan merupakan pangan yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.

Bahan menarik dicermati

Secara umum, memang ada perbedaan mendasar dalam pola pangan, di Indonesia rata-rata beras merupakan bahan pangan pokok, dimana diversifikasi pangan masih rendah. Di Amerika Serikat, walau diversifikasi pangan sudah keseharian, tetapi masyarakat bagian barat negara itu salah satu makanan pokoknya adalah beras. 

Inilah perbedaan usaha pertanian di Indonesia dan Amerika Serikat, walau ada perbedaan diantaranya :

Di Indonesia :
1. Luasan areal sawah lebih besar, tetapi kepemilikan rata-rata kecil. Hasilnya kebanyakan untuk kehidupan sederhana, apalagi produktivitasnya sedang-rendah.
2. Pola pengusahaan tanaman padi umumnya masih tradisional dengan biaya tinggi karena mahalnya tenaga kerja, dan biaya produksi pupuk dan obat-obatan, serta ketergantungan subsidi pupuk.
3. Mekanisasi masih menjadi biaya mahal, sehingga penggunaannya lebih banyak secara kolektif menyewa dari unit pelayanan jasa alat mesin pertanian. Sehingga, pengerjaannya bergilir, sehingga resiko pengolahan tanah dan panen bisa terlambat.
4. Spekulasi tanam masih tinggi, sehingga terjadi gagal panen karena kekeringan sering terjadi. Padahal, di Indonesia banyak bendungan dibangun.
5. Sawah di Pulau Jawa, apalagi di Jawa Barat selalu menjadi incaran alihfungsi lahan, terutama oleh para pedagang rumah, industri, pembangunan proyek umum oleh pemerintah, dsb. Stigma yang muncul, “masih ada lahan luas untuk dibangun”.
6. Masih tinggi kebiasaan menjual sawah warisan untuk hasilnya dibagikan dalam bentuk uang, serta jual sawah untuk keperluan mendesak.
7. Pemahaman bahwa usaha pertanian padi masih dianggap usaha kurang bergengsi, stigma petani masih banyak yang bodoh dan miskin, sehingga generasi muda semakin tidak berminat mengeluti usaha pertanian padi.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x