DESKJABAR - Anggota Senat yang merupakan bagian dari Kongres AS memulai kembali penghitungan Electoral College pada Rabu malam, 6 Januari 2021 waktu setempat, atau Kamis pagi, 7 Januari 2021 WIB, setelah massa pengunjuk rasa menyerbu Gedung Capitol AS.
Dalam aksi anarkis tersebut, massa pendukung Donald Trump memecahkan jendela, memanjat gedung hingga atapnya, dan berusaha mendobrak ruangan tempat Kongres AS bersidang.
Aksi massa membuat proses persidangan terhenti. Polisi sempat mengevakuasi anggota Kongres AS yang terdiri atas anggota DPR dan Senat, beserta staf dan wartawan yang meliput acara.
Baca Juga: Mantan Kepala BIN Kerusuhan di AS Didukung Kekuatan Politik Keuangan, Awas! Indonesia Jangan Terjadi
Setelah polisi berhasil membubarkan massa, Kongres AS membuka kembali persidangan untuk memformalkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
Saat debat berlangsung, beberapa anggota Senat dari Partai Republik sempat mengajukan keberatan dengan penghitungan Electoral College. Kini, sebagian membatalkan rencana tersebut.
"Saya sekarang dengan hati nurani tidak dapat menolak untuk mengesahkan suara para pemilih ini," kata Kelly Loeffler, dari Partai Republik Negara Bagian Georgia, sebagaimana diberitakan USA Today, Kamis.
Baca Juga: Partai Demokrat Serukan Penggulingan Presiden Donald Trump Melalui Wapres Mike Pence
Anggota DPR dari Republik lainnya mengatakan akan mencabut keberatannya setelah serangan di Gedung Capitol.