Network
DESKJABAR – Sistem penyuluhan pertanian di Indonesia sudah berkembang kepada sistem teknologi informasi melalui zoom meeting. Tetapi di Jawa Barat, penyuluhan pertanian secara tatap muka sejauh ini dinilai masih efektif untuk mengejar target produksi padi, khususnya untuk tahun 2024.
Sistem penyuluhan pertanian kini sudah dikembangkan pula kepada teknologi informasi secara zoom meeting seiring memasyarakatnya penggunaan handphone. Namun penyuluhan pertanian secara tatap muka dan teknologi informasi zoom meeting, memiliki kelebihan masing-masing sesuai kondisi.
Para penyuluh pertanian diketahui menjadi ujung tombak di lapangan, terutama untuk menggenjot produksi tanaman pangan. Para penyuluh pertanian juga berperan sebagai mitra pendamping para petani, sebagai sarana diskusi, penyebaran informasi, dsb, dalam mengatasi berbagai kendala.
Baca Juga: Sistem Pembenihan di Luar Sawah Digencarkan di Jawa Barat, Tingkatkan Produksi Pertanian Padi
Masing-masing keunggulan
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, di Bandung, Kamis, 7 Desember 2023, mengatakan, sistem penyulihan pertanian di Jawa Barat memang sudah dikembangkan kepada sistem teknologi informasi seiring memasyarakatnya perangkat handphone.
“Namun, penyuluhan secara tatap muka, tetap memiliki keungggulan tersendiri. Tinggal diperlukan dengan sistem apa disesuaikan kondisi, apakah tetap menyukai tatap muka ataukah lebih suka cara teknologi informasi melalui zoom meeting,” ujar Dadan Hidayat.
Adapun kelebihan penyuluhan pertanian dengan sistem tatap muka, diketahui merupakan cara lama konvensional yang sampai kini digunakan. Sistem penyuluhan secara tatap muka biasanya terjadi diskusi langsung penyuluh dengan petani, misalnya pada saung kelompok tani.
“Keunggulan penyuluhan secara tatap muka, adalah para petani dan penyuluh menjadi terjalin hubungan kedekatan. Apalagi jika memerlukan praktek langsung ketika penyuluhan, secara tatap muka lebih efektif,” kata Dadan Hidayat.
Sedangkan secara teknologi informasi, diketahui lebih efisien digunakan mengumpulkan petani jika kondisi sedang berhalangan hadir di tempat penyuluhan. Para penyuluh pertanian tidak perlu mendatangi tempat pertemuan dengan petani, cukup memberikan informasi melalui zoom meeting.
Baca Juga: Cegah Ledakan Hama, Musim Tanam Padi dan Jagung di Jawa Barat Sterilisasi Lahan Pertanian
Dadan Hidayat juga menyebutkan soal target peningkatan produksi padi di Jawa Barat tahun 2024 sebanyak 11 juta ton gabah kering giling. Peran para penyuluh pertanian menjadi ujung tombak mendorong para petani padi agar dapat menghasilkan produksi maksimal.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja berkaitan pembinaan penyuluh pertanian dan petani di Jawa Barat di Balé Rame, Kabupaten Bandung, Rabu, 6 Desember 2023.
Kunjungan Menteri Pertanian berkaitan pembinaan kepada 3.800 orang penyuluh pertanian se-Jawa Barat dengan tatap muka secara langsung. Selain penyuluh, kegiatan ini pun dihadiri oleh para petani yang tergabung KTNA, P4S, GAPOKTAN, Kepala Dinas kabupaten dan kota se-Jawa Barat dan tamu undangan lainnya dengan total jumlah kehadiran mencapai 10.000 orang dari seluruh pelosok Jawa Barat.
Dikutip dari Instagram @distanhortijabar, Menteri Pertanian mengawali langkahnya di Desa Gajah Mekar, Kutawaringin, Kabupaten Bandung dengan turut serta dalam gerakan penanaman padi, meneguhkan komitmen pada tahun 2024 untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan memperbaiki dan membangun irigasi tersier.
Pada kegiatan ini pun diberikan Penyerahan Bantuan Benih Padi dan Jagung Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 yang diberikan oleh Menteri Pertanian secara simbolis untuk para petani Jawa Barat.
***
