DESKJABAR – Kementerian Pertanian memberi perhatian serius terhadap dua hama bagi pertanian padi di Indonesia 2023-2024, yaitu tikus dan burung pada tanaman eksisting dan menjelang panen dampak El Nino. Diantara sentra produksi padi di Indonesia adalah Jawa Barat, dimana hama tikus masih paling tinggi.
Ledakan hama tikus di Jawa Barat bisa terulang pada masa kemarau maupun musim hujan akhir tahun 2023 dan panen awal 2024. Apalagi, Jawa Barat pada masa panen awal tahun 2023 mengalami kejadian serangan hama tikus terbesar di Indonesia berdasarkan data dimunculkan Kementerian Pertanian pada Maret 2023.
Salah satu kawasan di Jawa Barat yang harus waspada, adalah Kecamatan Kertajati Majalengka yang terdapat Bandara Kertajati. Sebab, kawasan Kecamatan Kertajati diketahui masih merupakan lokasi akut serangan hama tikus, apalagi lokasi berdekatan dengan Kabupaten Indramayu yang dikenal paling banyak hama tikus.
Diketahui, tikus memiliki predator alami yaitu ular, dimana kedua hewan tersebut sering banyak secara bersamaan pada suatu masa di kawasan persawahan. Bahkan, hewan-hewan tikus yang masuk rumah juga sering dikejar oleh hewan ular, mulai yang tidak berbisa sampai yang berbisa seperti kobra.
Baca Juga: Musim Kemarau 2023, Pertanian Jawa Barat Waspada Peningkatan Serangan Hama Tikus
Prediksi dan Data dari Kementan
Plt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi menyebutkan, pihaknya memprioritas menggenjot produksi padi guna memperkuat ketersediaan beras secara mandiri di tengah ancaman El Nino (kemarau panjang).
“Upaya yang dilakukan selain menjamin ketersediaan pupuk untuk meningkatkan produktivitas, juga fokus mengendalikan serangan hama penggerek batang, tikus dan burung emprit,” ujarnya.