Mengerikan! dr Hastry Sebut Pelaku Kasus Subang 2021 Psikopat Membunuh dengan Benda Ini

21 Oktober 2023, 05:30 WIB
Amel dan Tuti (kiri) korban kasus pembunuh ibu dan anak di Subang atau kasus Subang 2021 dan dr Hastry (kanan) ahli forensik Polri yang melakukan autopsi kedua terhadap jenazah korban dan menyimpulkan bahwa pelaku pembunuhan seorang psikopat. /Kolase Youtube/Instagram @hastry_forensik/

DESKJABAR - Setelah dua tahun mangkrak, kepolisian daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) akhirnya berhasil membongkar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau juga dikenal dengan kasus Subang 2021 yang sangat menggegerkan itu.

Sebanyak 5 orang yang terkait dengan peristiwa yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (ibu) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (anak) pada 18 Agustus 2021 lalu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jabar.

Dua dari 5 tersangka itu di antaranya berinisial D dan Y. Dua tersangka D dan Y ini adalah dua orang yang sudah sangat dikenal dan tidak asing lagi bagi kedua korban kasus Subang 2021 Tuti dan Amel.

Baca Juga: Keterlibatan Danu dalam Kasus Subang 2021: Ini Sejumlah Kontroversi Pernyataan Danu

Baca Juga: Tersangka Y kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang melintas, tangan Diborgol, Kenakan Baju Biru dan Sandal

Bahwa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang atau kasus Subang 2021 akan terungkap, sebenarnya telah ditegaskan oleh Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti yang pernah melakukan otopsi kedua terhadap jenazah korban Tuti dan Amel.

Menurut dr Sumy Hastry Purwanti yang merupakan ahli forensik Polri, pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel yang menjadi korban kasus Subang adalah seorang psikopat.

Bahkan dr Hastry --demikian sapaan akrabnya-- juga menegaskan, atas dasar hasil otopsi kedua yang dilakukannya, ia tahu benda apa yang dipakai pelaku untuk membunuh kedua korban kasus Subang.

Namun karena terbentur undang-undang, dr Hastry menjelaskan dirinya tidak bisa mengumumkan ke media atau ke masyarakat.

Sesuai undang-undang, lanjut Hastry, karena penyidik yang memintanya untuk melakukan otopsi kasus Subang, maka
hasilnya juga harus diserahkan kepada penyidik tidak boleh ke siapapun.

"Dalam kasus Subang benda apa yang dipakai untuk membunuh korban, saya tahu tapi gak akan ngomong (kecuali di pengadilan)," ujar dr Hastry.

Semua apa yang diketahuinya itu, dibeberkan oleh dr Hastry di kanal Youtube pribadinya @Hastry Forensik, yang diunggah pada Selasa 28 Juni 2022.

Adapun alasan dr Hastry menyimpulkan bahwa pelaku kasus Subang psikopat, berdasarkan luka-luka yang dia (pelaku) buat kepada korban Tuti dan Amel.

“Dan itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia (pelaku) secara kepribadian”, ujar Hastry.

Baca Juga: Kasus Subang 2021 Terkini, Terungkap Alasan Danu Baru Mengaku, Achmad Taufan: Sejak Awal akan Dikorbankan

Pelaku psikopat

Menurut dr Hastry, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukannya, sebenarnya ada perlawanan dari Amel. Namun melihat luka di tubuh kedua korban, pelaku kasus Subang mengindikasikan sangat membenci Tuti.

“Luka di bagian wajah ibu Tuti itu sangat atau lebih parah dari Amel”, jelas dr Hastry

Dokter Hastry menjelaskan, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang di luar nalar tidak pandang bulu, tidak melihat siapa calon korbannya.

“Entah itu (kepada) saudaranya, ibunya, adiknya, anaknya, sahabatnya atau siapapun tidak pandang dulu. Sekarang banyak seperti itu”, kata Hastry.

Dalam kehidupan atau pergaulan sehari-hari, psikopat itu tampaknya terlihat baik-baik saja. Itu terjadi, jelas dr Hastry karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna.

Sebaliknya kata Hastry, orang yang tidak terindikasi psikopat meski bertampang preman berwajah sangar namun hatinya kadang baik.

Dokter Hastry juga menjelaskan, perilaku psikopat itu bisa terjadi di antaranya karena dilahirkan dari keluarga yang tidak jelas atau salah asuh sehingga mekanisme pertahanan jiwanya rapuh.

Dengan pertahanan jiwanya yang rapuh itu, mungkin ada keinginan atau sesuatu yang terpupuk di luar kendalinya sehingga dia begitu marahnya begitu emosinya.

“Dia meluapkan dengan itu tadi menyakiti orang bahkan bisa membunuh. Dan itu saya dapat dari para pelaku. Kebetulan karena saya dokter forensik, selain memvisum korban kadang saya juga memvisum pelaku yang masih hidup”, ungkap dr Hastry.

Terkait kasus Subang 2021 karena ada dugaan pelakunya psikopat, kata dr Hastry penyidik sudah melakukan tes kesehatan, tes kebohongan dan tes kesehatan jiwa terhadap sejumlah saksi.

Dokter Hastry mengatakan, jika dalam satu kasus sampai terjadi dua kali otopsi, maka yang lebih banyak dipakai itu hasil otopsi yang pertama karena yang kedua hanya melengkapi.

Namun begitu, hasil otopsi kedua dalam kasus Subang bisa juga menjadi alat bukti utama di pengadilan. Dan itu tergantung jaksa penuntut umum dan pembelanya apakah cukup dari visum pertama atau butuh visum kedua.

“Dan nanti kalau kurang saya dipanggil juga untuk memberi keterangan ahli. Dan tugas kita bagaimana mempengaruhi yang mulia Pak Hakim untuk sesuai dengan visum yang kita buat”, ujar Hastry.

Baca Juga: UPDATE, 3 Saksi Kakak Korban Kasus Pembunuhan Subang Dicecar 20 Pertanyaan, Tersangka Y Lakukan Apa?

Lambat karena hasilnya ingin ilmiah

Pada podcast di kanal Youtube miliknya yang dipandu Anjas Asmara seorang akademisi yang sejak awal konsen mengawal kasus Subang, dr Hastry mengakui jika penyelidikan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terkesan berjalan lemah atau lamban.

“Bukan lemah, (tapi) jujur dan terus terang dari awal penanganan mungkin pelan atau lambat seperti itu. Dan itu kita maklumin, tapi apapun itu kita (penyidik) pingin hasilnya bener-bener ilmiah”, kata Hastry.

Dalam podcast di kanal Youtubenya itu pula, dr Hastry mengajak dan meminta masyarakat untuk tidak berhenti berharap dan selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa agar kasus Subang cepat terungkap.

“Jangan berhenti berharap dan berdoa. Dengan doa kemudahan bisa turun untuk kasus ini. Dan saya percaya kepada temen - temen penyidik yang masih bekerja keras”, pungkas Hastry.

Dan apa yang diharapkan dr Hastry dalam doanya itu kini membuahkan hasil. Sebanyak 5 orang yang terlibat dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang atau kasus Subang 2021 telah ditetapkan menjadi tersangka.

Kini kita tinggal menunggu pembuktian di pengandilan siapa yang psikopat dan alat apa yang digunakan untuk menghabisi nyawa Tuti Suhartini dan Aamaia Mustka Ratu alias Amel.***

 

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler