Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Kita Tetap Perlu Berolahraga di Luar Ruangan

13 Desember 2020, 14:51 WIB
Berlari merupakan salah satu olahraga di luar ruangan yang bisa dilakukan saat pandemi. /Pixabay/ResproPolska/

DESKJABAR - Kendati pandemi virus corona belum berakhir, para pakar kesehatan tetap menyarankan masyarakat untuk tetap beraktivitas fisik. Tak harus di dalam rumah, Anda juga disarankan olahraga di luar ruangan (outdoor) atau di udara terbuka.

Namun, kini, siapa pun yang olahraga di luar ruangan wajib mematuhi protokol kesehatan. Anda harus menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan cairan penyanitasi tangan (hand sanitizer).

"Jadi, olahraga di luar ruangan diutamakan. Pakai pakaian biasa saja dan pakai masker cukup. Tidak berkerumun ketika olahraga. Bawa hand sanitizer karena kita pasti butuh, mungkin mau minum atau menyeka muka tapi tangan mungkin habis pegang barang atau apa yang lain," ujar pakar kesehatan Vito A Damay kepada Antara, Minggu, 13 Desember 2020.

Baca Juga: Gol Son Heung-min Masuk Nominasi Puskas Award FIFA

Vito A Damay juga menyarankan Anda untuk membersihkan botol air dan peralatan atau perlengkapan olahraga sebelum dan setelah digunakan.

Selepas berolahraga, kata dia melanjutkan, Anda juga wajib mandi untuk membersihkan tubuh sekaligus mengganti pakaian sebelum bercengkrama dengan keluarga.

Seperti diberitakan Desk Jabar, 11 Oktober 2020, setidaknya ada tiga jenis olahraga luar ruangan yang bisa Anda lakukan dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjauhi kerumunan. Ketiganya adalah, berjalan kaki, berlari, dan bersepeda.

Baca Juga: Covid-19 Jakarta, Hari Minggu Terjadi Penambahan Pasien Sebanyak 84 Orang Dibanding Hari Sebelumnya

Menurut Vito A Damay, olahraga luar ruangan yang bisa dilakukan antara lain berlari, joging, bersepeda, dan berjalan kaki cepat. Durasinya sekitar 30 menit sekali olahraga setiap hari.

"Setengah jam sehari setiap hari malah enak ya, seharusnya mudah saja. Tapi kalau enggak bisa, ya sejam tiga kali seminggu minimal. Tergantung lebih mudah yang mana," kata Vito A Damay yang mengambil spesialisasi jantung dan pembuluh darah itu.

Jika memilih berolahraga di rumah, Anda bisa melakukannya sembari melihat video olahraga melalui saluran YouTube, atau memanfaatkan peralatan olahraga seperti sepeda statis atau treadmill.

"Kalau mau lebih semangat workout virtual bareng bareng kan bisa dengan fasilitas video conference. Jadi olahraga di rumah masing-masing tapi secara virtual bisa bareng dengan teman lain. Anda juga bisa ikut kelas virtual olahraga," tutur Vito A Damay.

Baca Juga: Zinedine Zidane : Kritik yang Dilontarkan Sebagai Motivator Untuk Bangkit

Bolehkah berolahraga melebihi durasi yang disarankan? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang minggu atau setidaknya 75 menit aktivitas fisik dengan intensitas tinggi sepanjang minggu.

Ilustrasi bersepeda./Pixabay/Anja????#helpinghands #solidarity#stays healthy

Berlari, berjalan kaki, atau bersepeda

Berlari merupakan bentuk latihan kardio atau kardiovaskular. Lari menyebabkan jantung dan paru-paru pelari bekerja lebih keras. Aktivitas ini menyebabkan tubuh membakar energi yang tersimpan dalam tubuh.

Penelitian yang dilakukan di David Geffen School of Medicine at UCLA yang dikutip laman healthline.com menunjukkan jumlah kalori yang dibakar saat berlari tergantung pada berat badan individu, lama berlari, dan jarak tempuhnya.

Baca Juga: Di Bandung Kerumunan Kontes Burung di Bubarkan dan di Cabut Ijinnya

Seseorang dengan berat badan 54 kg dapat membakar 11,4 kalori per menit saat berlari. Jika ia berlari selama 10 menit, jumlah kalori yang terbakar mencapai 114 kalori. Semakin lama ia berlari, semakin banyak jumlah kalori yang terbakar.

Olahraga berjalan kaki memilliki efek serupa dengan berlari, tetapi dengan intensitas yang lebih rendah. Ini juga berarti tubuh membakar kalori lebih sedikit dalam setiap menitnya.

Studi yang dilakukan National Library of Medicine yang dikutip healthline.com menunjukkan berjalan kaki 10.000 langkah baik untuk menurunkan berat badan sekaligus menjaga kesehatan.

Baca Juga: Ternyata Masker Hanya Efektif 4 Jam, Kenali Pula Hal Penting Tentang Masker Untuk Cegah Covid-19

Mengapa 10.000 langkah? Sebab, 10.000 langkah itu setara dengan menempuh jarak 8 kilometer. Nah, berjalan kaki dengan kecepatan 6 kilometer per jam dapat membakar rata-rata 153 kalori.

Selanjutnya, bersepeda umumnya lebih intens dibandingkan dengan berjalan kaki. Penelitian menunjukkan jumlah kalori yang terbakar selama bersepeda menunjukkan hasil berbeda, tergantung kecepatan dan berat tubuh.

Menurut penelitian Harvard University yang dikutip laman healthline,com, orang dengan berat badan 70 kg yang bersepeda dengan kecepatan rata-rata 20 km perjam selama 30 menit dapat membakar 298 kalori. Jika kecepatannya ditingkatkan menjadi 24 km perjam, dapat membakar 372 kalori.

Baca Juga: Jika Dikonsumsi Berlebihan, Daun Kelor Bisa Sebabkan 6 Bahaya Ini Bagi Tubuh

Baca Juga: BTS dan Super Junior Sama-sama Meraih Empat Penghargaan The Fact Music Awards 2020

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Akhirnya Kasih Lihat Keningnya, BLINK Dibuat Terpukau

Jenis olahraga di luar ruangan apa pun yang Anda lakukan, pastikan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Healthline Antara

Tags

Terkini

Terpopuler