DESKJABAR - Ganja mengandung zat yang mempengaruhi otak dan tubuh, termasuk tetrahydrocannabinol atau psikotropika yang merupakan senyawa utama dari ganja.
Zat ini hanya dihasilkan tanaman Cannabis yang menyebabkan efek memabukkan dan cannabidiol (senyawa kimia yang ada dalam tanaman cannabis) tidak memabukkan tetapi masih berpengaruh pada otak.
Dikutip Desk Jabar.com dari canada.co, resiko penggunaan ganja pada setiap orang bervariasi tergantung seberapa lama mereka mengkonsumsinya.
1.Resiko jangka pendek penggunaan ganja, dapat menyebabkan :
-Ganja dapat menyebabkan kantuk.
Daya pikir menjadi lambat, menurunkan kemampuan memperhatikan sekitar Anda, apabila menggunakan ganja dan kemudian mengemudi atau mengoperasikan peralatan dapat mengakibatkan kecelakaan, cedera serius, bahkan kematian.
-Membuat lebih sulit untuk belajar dan mengingat sesuatu, Ganja dapat mengganggu pikiran, konsentrasi, ingatan, dan pengambilan keputusan, serta dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk menggapai prestasi yang diinginkan baik di tempat kerja atau di sekolah.
-Mempengaruhi kesehatan mental Anda
Meskipun ganja dapat menyebabkan euforia (tinggi), ganja juga dapat menyebabkan kecemasan atau kepanikan
-Dalam beberapa kasus, ganja dapat memicu episode psikotik (tidak tahu mana yang nyata, mengalami paranoia, pikiran yang tidak beraturan, dan bahkan berhalusinasi).
Baca Juga: 5 Bahaya Main HP Menjelang Tidur, Penasaran? Yuk Simak Ulasannya Berikut Ini!
2. Risiko jangka panjang pengguna ganja.
biasanya dirasakan oleh penggunaan ganja setiap hari atau hampir setiap hari dan dalam waktu yang lama (beberapa bulan atau tahun) dapat mengakibatkan:
-Merusak paru-paru mengakibatkan lebih sulit untuk bernafas. Asap yang dihasilkan ganja mengandung banyak bahan kimia berbahaya sama seperti asap tembakau.
-Mempengaruhi kesehatan mental Anda.
tubuh sering termasuki tetrahydrocannabinol dalam waktu lama meningkatkan risiko ketergantungan ganja, disebut juga kecanduan. Hal ini juga terkait dengan peningkatan risiko yang berhubungan dengan kecemasan dan depresi.
Solusinya berhenti atau mengurangi penggunaan ganja agar dapat meningkatkan kesehatan mental anda kembali
Efek ganja pada kehamilan dan menyusui.
Hindari semua yang berhubungan dengan ganja, apabila Anda sedang hamil atau menyusui. Zat yang terkandung dalam ganja dialirkan dari ibu ke anak sehingga dapat membahayakan bayi Anda dalam kandungan atau baru lahir.
Mungkin juga ada risiko kesehatan lain yang ditimbulkan dari penggunaan penggunaan ganja selama kehamilan dan menyusui
Berhenti tidak selalu mudah.
Jika Anda berjuang menginginkan untuk berhenti menggunakan ganja, beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya :
- diskusikan masalah Anda dengan dengan dokter.
- Konsultasi penyedia layanan kesehatan atau konselor dan datangi organisasi atau kelompok yang menangani kecanduan ganja.
Keracunan ganja
Mengkonsumsi terlalu banyak ganja secara tidak sadar dapat menyebabkan efek samping sementara, yang dikenal sebagai keracunan ganja. Pada umumnya pengguna tidak mengetahui efeknya bisa berakibat fatal. Namun, kejadian ini sangat tidak diharapkan dan bisa berakibat fatal, terkadang yang mengalami harus dibawa langsung ke dokter atau medis darurat lainya, dalam beberapa kasus berakhir di ruang rawat inap.
Gejala keracunan mencakup:
-Sakit dada
-Detak jantung cepat
-Mual/muntah
-Episode psikotik
-Depresi pernafasan
-kecemasan parah merasa kepanikan
jika Anda pertama kalinya menggunakan atau belum berpengalaman, efek yang dihasilkan ganja lebih cepat dengan cara ditelan, dibandingkan dengan menghirup ganja seperti saat kita merokok, efek yang dihasilkan Bisa memakan waktu lebih lama.
Reaksi dari ganja menurut hitungan waktu, 2 jam pertama mulai merasakan efeknya, 4 jam merasakan efek penuh, 12 jam efek akut mereda.***