5147 Karyawan Pabrik Sarung Tangan Medis Terinfeksi Covid-19, Klaster Terbesar Di Malaysia

- 14 Desember 2020, 17:35 WIB
Penerapan wajib masker di Malaysia.*
Penerapan wajib masker di Malaysia.* /ANTARA Foto/Ho-MKN (1)/

DESKJABAR - Yubaraj Khadka, seorang pekerja di Malaysia untuk Top Glove Corp, mengambil dua foto di bulan Mei dari rekan-rekan kerjanya yang berkerumun di pabrik pembuat sarung tangan medis lateks terbesar di dunia.

Ketika pandemi virus korona berkecamuk, foto-foto yang dilihat oleh Reuters menunjukkan puluhan pekerja berbaris kurang dari satu meter untuk diperiksa suhu mereka sebelum memulai shift malam sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit tersebut.

Perusahaan mengharuskan semua orang memakai masker dan sarung tangan, tetapi Khadka dan lima pekerja lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa jarak sosial tidak diberlakukan atau diikuti di luar pabrik.

Baca Juga: Gratis Perbaikan dari Apple Bila ada Masalah dengan Touch Screen Iphone 11 Anda

Baca Juga: Sinopsis Mr.Queen, Drama Korea Baru Raih Rating Tertinggi pada Tayangan Perdana Kalahkan Start Up

Khadka, 27 tahun, yang takut kehilangan pekerjaannya jika mengeluh langsung kepada manajemen, mengirim foto-foto tersebut ke seorang juru kampanye hak-hak pekerja di negara asalnya Nepal yang mengirimkannya ke perusahaan dan pemerintah Malaysia, tanpa mengidentifikasi siapa yang mengambilnya.


Pada 23 September, Top Glove mengirim surat kepada Khadka yang menghentikan pekerjaannya karena berbagi foto. Dalam surat tersebut, yang dilihat oleh Reuters, perusahaan mengatakan mengidentifikasi dia sebagai pencetus foto-foto dari liputan CCTV para pekerja yang memasuki pabrik.

Kompleks pabrik dan asrama Top Glove di Klang, 40 km (25 mil) barat Kuala Lumpur, telah menjadi klaster virus korona terbesar di Malaysia dengan lebih dari 5.000 terinfeksi, sekitar 94% di antaranya adalah orang asing, kesehatan negara itu. kata kementerian dalam sebuah pernyataan pada 1 Desember.

Baca Juga: Nicke Widyawati Alumni SMA Negeri 1 Tasikmalaya Masuk Dalam Wanita Paling Berpengaruh Di Dunia

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah