Network
DESKJABAR - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu data dari Sinovac serta hasil uji klinis dari Bandung dan Brazil untuk dapat memberikan izin penggunaan darurat terhadap 1,2 juta vaksin Covid-19 bagi masyarakat Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan hal itu dalam acara Bisnis Indonesia Award 2020 di Jakarta, sebagaimana disiarkan Antara, Senin, 14 Desember 2020.
“Kita harap emergency user authorization dapat segera diterbitkan BPOM karena menunggu data dari Sinovac dan menunggu hasil dari uji klinis di Bandung dan Brazil yang rencananya selesai pada 15 Desember,” kata Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Survei Vaksinasi Covid-19 : Hanya 9 Persen Warga Jawa Barat yang Tak Bersedia Divaksin
Airlangga Hartarto berharap 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 tersebut mampu membawa pengaruh positif atau game changer untuk menahan penyebaran kasus pandemi sekaligus mendorong momentum pemulihan ekonomi.
Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia harus terus menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Adanya vaksin, kata dia melanjutkan, dipercaya akan dapat meningkatkan kepercayaan publik untuk melakukan berbagai kegiatan sehingga pemulihan ekonomi nasional secara penuh segera terjadi.
Baca Juga: Mikel Arteta Tidak Merasa Panik Setelah Arsenal Mendekati Zona Degradasi, Akibat Kalah Dari Burnley
Menurut Airlangga Hartarto, hal itu sejalan dengan tingkat kesembuhan di Indonesia yang mencapai 82,21 persen, lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan global. Fakta itu menunjukkan bahwa penanganan pandemi di dalam negeri sudah sesuai koridor.
