KASUS SUBANG TERUNGKAP, Ternyata Ini Kebiasaan Amel dan Tuti Pada Malam Hari Jika Yosef Tidak Ada di Rumah

DESKJABAR - Perkembangan kasus Subang sedikit demi sedikit mulai terungkap, kali ini Amel dan Tuti semasa hidupnya ternyata memiliki kebiasaan di malam hari, jika Yosef sedang tidak ada di rumah karena sedang menginap di rumah istri mudanya.

Amel dan Tuti menjadi korban keganasan pelaku dalam kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 2021, namun hingga kini memasuki bulan kesembilan kasus ini belum terungkap.

Kebiasaan Amel dan Tuti yang dilakukan pada malam hari ini adalah selalu tidur bareng di satu kamar yang sama. 

Baca Juga: MEMBONGKAR KASUS SUBANG, dr Sumy Hastry Sebut Pelaku Memang Ingin Korban Tuti dan Amel Mati, Ini Faktanya

Baca Juga: Jadwal Timnas U 23 SEA Games 2022, Asnawi Mangkualam dan Elkan Baggott Absen Lawan Vietnam Malam ini di RCTI

Hal itu diungkapkan oleh kakak almarhum Tuti yakni Lilis, dan Yanti yang merupakan istri Yoris anak dari Tuti sekaligus kakak dari Amel yang kehilangan nyawanya dalam kasus Subang.

Keterangan Lilis dan Yanti itu disampaikan dalam wawancara santai dengan Mbak Suci

Dalam wawancara yang dilakukan pada 9 Oktober 2021 itu, dari keterangan Lilis dan Yanti bahwa almarhum Tuti dan Amel sering tidur bareng di satu kamar.  

Karena suami korban, yakni Yosef sering tidur di istri mudanya. Sehingga mungkin karena takut atau apa, kedua almarhum Tuti dan Amel sering tidur bareng di satu kamar.

Baca Juga: HEBOH, Kasus Hepatitis Misterius di Indonesia, Ini Tanggapan Kementerian Kesehatan

Namun pada saat terjadi kasus pembunuan Subang, apakah Tuti dan Amel sedang tidur bersama dalam satu kamar, atau terpisah di kamar masing-masing belum terungkap.

Hal tersebut terungkap di kanal YouTube Misteri Mbak Suci dengan judul “PETUNJUK KU4T BUAT PIH4K PENYIDIK DI TANGGAL 17 AGUSTUS MALAM , SI4PA PEL4KU SEBENARNYA ( SEMOGA )” yang tayang ada 4 Mei 2022.

Begitu tega

Sementara itu dalam sebuah acara bincang-bincang forensik, dr Sumy Hastry menyampaikan pernyataan mengenai pelaku kasus Subang yang begitu tega menghabisi nyawa Tuti dan Amel.

Baca Juga: Penyakit Hepatitis Akut Misterius Pada Anak, Asal Muasal, Gejala, Cara Pencegahan, dan Penanganan

Sumy Hasty yang juga seorang Polwan berpangkat Kombes Pol, menilai pelaku kasus pembunuhan Subang sangat membenci terhadap korban Tuti dan Amel.

Hal itu, menurut Sumy berdasarkan luka yang ada ditubuh korban Tuti dan Amel yang menjadi korban kesadisan pelaku di kasus Subang.

Sumy Hastry menjelaskan, jika ada luka di kepala atau wajah korban, berarti pelaku benci sekali terhadap korban.

"Tidak ada tedeng aling-aling atau keraguan. Sudah ter-mind set di kepala pelaku, ini korban harus mati. Itu dari luka-luka," tutur Sumy Hastry.

Baca Juga: PEMBUNUHAN SUBANG, Lewat Mimpi Amel Memberitahukan Ciri-Ciri Pelaku, Yosef dan Yoris juga Jadi Target

Pada kesempatan tersebut Sumy juga mengatakan dalam kasus Subang, perlu ada psikolog untuk mengetahui apakah memang saksi berbohong, mengarang, atau memang terlibat.

Selain itu, dibutuhkan pula psikiater forensik untuk memprofil pelaku dari luka-luka korban.

Meskipun tidak menyebutkan jumlah luka di tubuh korban kasus pembunuhan Subang, Sumy Hastry memastikan ada luka yang mematikan pada korban Tuti dan Amel.

"Oh luka ini sangat mematikan. Sekali tebas, sekali ayun. Berarti dia sadis," kata Sumy Hastry.

Hal itu disampaikan dr Sumy Hastry saat muncul dalam acara Forensic Talk ke-13 yang dipandu Prof Drs Adrianus Meliala, MSi, MSc, PhD, yang diunggah di akun resmi Pusat Forensik Terintegrasi UI, @pusatforensikui, pada Minggu, 7 November 2021.***