Dengan kondisi seperti itu, Anjas menyimpulkan dalam analisanya bahwa memang kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini salah satunya efek sakit hati.
"Sakit hati asmara, tidak fair, dan ini memang sakit hati soal Amel dan ibu Tuti juga belum klir," ujarnya.
Semuanya pernyataan Anjas itu ada di kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul SAKIT HATI, ASMARA & KREDIBILITAS !! DETIK AKHIR KEJADIAN SUBANG !!.yang tayang Selasa 11 Januari 2022.
Pada kesempatan tersebut, Anjas kembali menyebutkan antara pelaku dan dalang orang berbeda karena ada dugaan masih ada jejak DNA yang belum diidentifikadi di tempat kejadian.
Orang yang membantu sudah diketahui penyidik Polda Jabar, tapi memang belum ada alat bukti yang kuat.
Secara gamblang disebutkan soal asmara yang diduga motif dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.
Anjas mengulas dari awal soal penyidik saat itu meminta bukti print out buku tabungan. Hal ini adalah memang salah satu pengembangan mencari motif dari kasus pembunuhan Subang karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) selain dipakai rumah juga dipakai kantor yayasan.