TERKINI TABRAKAN NAGREG: TEGA! Ini 2 Motif Yang Diduga Menjadi Alasan Kolonel Priyanto Lakukan Ini

- 4 Januari 2022, 13:59 WIB
Suasana rekonstruksi tabrakan sejoli di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung hari ini Senin, 3 Januari 2022.
Suasana rekonstruksi tabrakan sejoli di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung hari ini Senin, 3 Januari 2022. /prfmnews.id/Budi Satria/prfmnews.id

DESKJABAR - Kasus tabrakan Nagreg yang menewaskan sejoli Hadi Saputra (16) dan Salsabila (14) pada tanggal 8 Desember 2021, menimbulkan tanda tanya besar.

Mengapa tersangka Kolonel Inf. Priyanto mampu memerintahkan dua bawahannya, yakni Kopral Satu Andreas Dwi Atmoko (DA), dan Kopral Dua Ahmad Sholeh untuk membuang jenazah korban ke Sungai Serayu Cilacap. Apalagi diketahui salah satu korban saat dibuang masih dalam kondisi hidup.

“Seyogianya, kolonel tersebut sebagai orang yang sudah matang dan sudah menempuh tekanan-tekanan yang berat, maka mestinya dia tidak berpikir pendek seperti itu," ungkap Pakar Kriminologi dan juga Psikologi Kriminal Universitas Indonesia, Prof. Adrianus Meliala pada DeskJabar.com, Selasa, 4 Januari 2022.

Baca Juga: UPDATE TERKINI Kasus Tabrak Lari Nagreg, Puspomad Ungkap Motif Buang Handi dan Salsabila ke Sungai

Ia menegaskan, Kolonel Priyanto seharusnya tidak panik dan tidak hanya egosentrik pada dirinya sendiri, tapi melihat keadaan korban.

"Itu yang sungguh membuat orang kecewa sebetulnya, bagaimana nih hasil pelatihan, pengalaman, integritas yang sudah sedemikian lama? Kok dia hanya mementingkan dirinya sendiri saja?” kata Adrianus Meliala.

Menurut dia, jika melihat dari korban tabrakan Nagreg ada yang belum meninggal dunia, kemudian sudah ada rencana untuk mengangkat sejoli Hadi dan Salsabila tersebut ke mobil. Lalu, ada pula waktu yang digunakan untuk berpikir mau diapakan korban tabrakan Nagreg tersebut, maka sudah masuk pada pasal pembunuhan berencana.

Adrianus Meliala berpendapat, ada 2 motif yang diduga kuat membuat Kolonel Priyanto melalukan tindak kriminal pada kasus tabrakan Nagreg tersebut.

Pertama, ia diduga ingin menyelamatkan kariernya. Kedua, Kolonel Priyanto ingin menunjukkan “power”-nya kepada dua bawahannya tersebut.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x