Sumy Hastry menyebutkan bahwa hasil autopsi kedua tersebut kian melengkapi hasil autopsi pertama yang dilakukan sesaat setelah kejadian pembunuhan Subang pada tanggal 18 Agustus 2021.
Dari hasil autopsi kedua yang dipimpin dr Sumy Hastry ada koreksi dan penambahan-penambahan keterangan pada hasil autopsi pertama.
Autopsi pertama yang beredar menyebutkan kematian korban pertama terjadi pada sekitar 23.30 WIB, dan korban kedua, yaitu Amel 4-5 jam setelahnya.
Namun, autopsi kedua hanya menyebutkan adanya koreksi waktu kematian Tuti Suhartini dan Amel. Meski demikian, Sumy Hastry dan penyidik tidak membeberkan hasil koreksi dan apa penambahan keterangan pada autopsi pertama.
"Kekerasan seksual itu bukan berarti bertemunya dua alat kelamin," ucap Anjas.
Anjas mengatakan secara logika, pelakunya ramai diisukan orang dekat yang punya hubungan emosional. Namun dikasus pembunuhan Subang ini tidak hanya pelaku tapi juga ada peran lain seperti dalang dan turut membantu.
Anjas menjelaskan ada pelaku yang berperan sebagai orang yang membantu yang tugasnya memandikan jenazah Amel dan Tuti Suhartini. Saat memandikan Amel dalam keadaan telanjang, bisa saja terjadi pelecehan terhadap Amel.
"Satu pelaku berperan membantu, yakni tugasnya memandikan tubuh korban untuk menghilangkan sidik jari si pelaku. Saat itu, pelaku tersebut diduga melakukan hal semena-mena terhadap Amel. Nah ini bisa dibuktikan setelah penyidik mengeluarkan hasil autopsi kedua," tutur Anjas.
Baca Juga: TEMUAN ANJING PELACAK Mungkinkah Bikin Kasus Subang Terkuak? Isi Tong Sampah Ternyata