MENGEJUTKAN, Tanpa Disadari Aktivitas Sehari Hari Ini Penghasil Emisi Karbon yang Sama Bahaya dengan Knalpot

- 6 April 2024, 08:30 WIB
Tanpa kita sadari, banyak aktivitas sehari-hari yang ternyatapenghasil emisi karbon yang sama bahayanya dengan knalpot kendaraan.
Tanpa kita sadari, banyak aktivitas sehari-hari yang ternyatapenghasil emisi karbon yang sama bahayanya dengan knalpot kendaraan. /skoot.eco/

Rangkai makanan mulai dari produksi, transportasi, dan pembuangan makanan, berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca, dengan produksi daging dan susu menjadi salah satu proses yang paling banyak menghasilkan karbon.

Hewan yang merumput membutuhkan lahan yang besar, yang seringkali menyebabkan deforestasi, yang menyumbang sekitar 15% emisi gas rumah kaca (GRK) global. Selain itu, sapi dan domba memiliki sistem pencernaan yang menghasilkan metana, gas rumah kaca yang sangat kuat, dengan potensi pemanasan 80 kali lipat dibandingkan karbon dioksida dalam 20 tahun pertama setelah dilepaskan ke atmosfer.

Bayangkan, rata-rata daging sapi memiliki jejak karbon sebesar  36kg  CO2 per kg, jumlah ini hampir 6 kali lipat jumlah jejak karbon ayam yang sekitar 6kg CO2 per kg daging. Demikian pula, keju memiliki jejak karbon yang tinggi yaitu 13,4kg per kg keju dan susu memiliki jejak karbon sekitar 2,4kg CO2 per liter.

Sebaliknya, pola makan nabati cenderung memiliki jejak karbon yang lebih rendah karena umumnya melibatkan lebih sedikit emisi dan praktik pertanian yang tidak menggunakan banyak sumber daya. Misalnya saja, 1kg gandum menghasilkan 2,5kg gas GRK sehingga 14 kali lebih sedikit karbon dibandingkan daging.

Meskipun demikian, dampak pangan nabati terhadap lingkungan dapat berfluktuasi, bergantung pada variabel seperti jenis tanaman dan metode budidaya. Ambil alpukat, misalnya; jejak karbon mereka lebih besar, terutama karena diperlukannya transportasi ekstensif untuk membawanya ke supermarket, berbeda dengan sayuran yang ditanam secara lokal.

Angkutan

Transportasi merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar kedua dan bertanggung jawab atas seperlim atau 20 persen  emisi CO2 global. Setiap kali menaiki kendaraan, entah itu mobil, kereta api, sepeda, atau bahkan kedua kaki kita sendiri, kita membuat pilihan yang berdampak pada lingkungan.

Jejak karbon transportasi merupakan akibat langsung dari bahan bakar yang kita gunakan, efisiensi kendaraan, dan jarak yang kita tempuh.

Dampak kendaraan pribadi terhadap emisi gas rumah kaca sangatlah luar biasa, karena satu mil perjalanan menghasilkan sekitar 300 gram CO2. Ini setara dengan rata-rata 4,6 metrik ton (1 metrik ton= 1.000kg) CO2 per tahun.

Baca Juga: MAU Saldo DANA Gratis Rp 700 Ribu dari Pemerintah? Siap-Siap Pendaftarannya Dibuka 5 April 2024

Meskipun terjadi penurunan emisi CO2 dari mobil selama dua dekade terakhir karena penggunaan kendaraan listrik dan perluasan jaringan transportasi umum, mobil penumpang terus memberikan kontribusi yang signifikan, yaitu sebesar 41% dari seluruh emisi transportasi.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: skoot.eco


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah