DESKJABAR – Selama ini kita hanya terpaku dan menyalahkan knalpot kendaraan atau transportasi sebagai penyumbang emisi karbon yang menjadikan pendorong perubahan iklim yang saat ini menjadi krisis global.
Namun sangat mengejutkan, ternyata banyak kegiatan atau aktivitas sehari hari yang tanpa kita sadari ternyata juga penghasil emisi karbon yang cukup tinggi, yang hampir sama bahayanya dengan kanlpot kendaraan. Aktivitas sehari hari ini meninggalkan jejak karbon yang juga tidak bisa diangap enteng.
Jejak karbon bisa didefinisikan sebagai jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari tindakan kita. Emisi ini, terutama karbon dioksida (CO2), merupakan salah satu faktor pendorong perubahan iklim, sebuah krisis global yang memerlukan perhatian dan tindakan segera.
Mau tahu? Ternyata jejak karbon rata-rata per orang adalah sekitar 750kg CO2 per orang, per bulan. Itu berarti dalam setahun mereka menghasilkan jejak karbon CO2 sebanyak 9 ton.
Tanpa kita sadari, aktivitas sehari hari yang kita lakukan meninggalkan jejak karbon, mulai dari minum kopi di pagi hari, sarapan, pakaian yang kita pakai, perjalanan ke tempat kerja, hingga kita pulang kembali ke rumah.
Betapa mengejutkannya, ternyata makanan paling bertangggung jawab sebagai penyumbang emisi karbon atau emisi gas rumah kaca dunia dibanding knalpot kendaraan yang selama ini kita tuduh sebagai penyumbang tertinggi.
Aktivitas Sehari-hari Penghasil Emisi Karbon Tinggi
Mengutip dari laman skoot.eco, inilah aktivitas sehari-hari yang tanpa kita sadari adalah kegiatan yang menghsilkan emisi karbon yang cukup tinggi.
Makanan
Makanan bertanggung jawab atas seperempat atau 25 persen dari emisi gas rumah kaca dunia. Makanan mempunyai dampak yang luas terhadap jejak karbon. Meskipun mungkin tidak langsung terlihat, pola makan kita sangat terkait dengan lingkungan.