Gorengan Jadi Menu Favorit Buka Puasa Ramadhan 2021, Ini Dampak Kesehatannya Kata Dokter Gizi

- 25 April 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi gorengan. Selama Ramadhan 2021, sebagian umat Islam menjadikan gorengan sebagai menu pendamping saat berbuka puasa.
Ilustrasi gorengan. Selama Ramadhan 2021, sebagian umat Islam menjadikan gorengan sebagai menu pendamping saat berbuka puasa. /Pixabay/Peter Chou/

PAH juga dapat menyebabkan kerusakan protein dalam tubuh dan akhirnya menyebabkan cedera pada membran sel. PAH bahkan menyebabkan kerusakan pada DNA, padahal bila terjadi kerusakan pada DNA maka sifat sel akan berubah. Akibatnya? terjadilah kanker di antaranya pada payudara, kolorektal, dan prostat.

"Mengenai kanker ini saya menemukan semakin maju usianya. Dulu saya dapat pasien kanker usus besar laki-laki usianya di atas 50 tahun. Sekarang saya sering dapat pasien kanker usus besar dimulai usia 30 tahun, bahkan di akhir 20 tahun," tutur Juwalita Surapsari.

Di sisi lain, konsumsi terlalu banyak lemak jenuh (dari minyak yang dipakai berkali-kali) juga bisa mengganggu bakteri baik di saluran cerna, membuat kondisinya menjadi tidak sehat. Akibatnya, mudah terjadi perubahan sifat sel yang memicu kanker.

Baca Juga: Viral Video Bocah Larang Ayahnya Bertugas di KRI Nanggala-402, Warganet Minta Dihapus

Kementerian Kesehatan merekomendasikan asupan minyak harian tak lebih dari lima sendok makan apabila konsumsi kalori per hari Anda 2.000 kalori. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan asupan lemak maksimal 30 persen asupan dari energi total dalam sehari.

Ini berarti, lemak jenuh diminimalkan 10 persen dari asupan energi total sedangkan lemak trans hanya 1 persen dari asupan energi total.

Sebagai salah satu solusi, menurut Juwalita Surapsari, sebaiknya bijaklah menggunakan minyak untuk mengolah makanan.

Agar bisa menangkal radikal bebas akibat efek menggoreng, konsumsilah makanan tinggi antioksidan. Makanan mengandung antioksidan, misalnya buah pepaya, jambu biji, sayur bayam, brokoli (terkandung vitamin C), kacang-kacangan, alpukat (vitamin E), sayuran berwarna merah atau kekuningan (mengandung karoten) seperti labu, melon kuning, paprika oranye.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR RI Panjatkan Doa Nabi Yunus untuk Keselamatan Awak KRI Nanggala-402 dan Pencarinya

Artinya, selalu hadirkan asupan sayur dan buah dalam menu makanan. Pakar kesehatan di Kementerian Kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi sayuran sekitar 150 gram atau 1 mangkuk sedang.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah