Network
DESKJABAR - Menunaikan shaum atau puasa di bulan Ramadhan 2021 ini merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Meski demikian, momen ini juga sering dimanfaatkan sebagian orang untuk menurunkan berat badan.
"Menurunkan berat badan di bulan Ramadhan sesungguhnya sulit. Cara termudahnya, usahakan agar setelah makan nasi saat berbuka, kita tidak makan apa-apa lagi, kecuali minum air putih atau teh tawar," kata ahli gizi dr. H. Kunkun K. Wiramihardja, Dipl. Nutr., MS, SpGK,
Kunkun menyatakan hal itu dalam Diskusi Ilmah Mingguan di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, 5 April 2021. Menurut dia, penurunan berat badan hanya mudah terjadi di minggu pertama puasa, yaitu sebesar 1,5 kg.
Baca Juga: UMKM Cirebon yang Ingin Dapat BPUM, Daftarnya Harus Secara Daring dan Luring
Kunkun menjelaskan, pada minggu ke-2, berat badan turun paling banyak 1 kg dan pada minggu ke-3 paling banyak turun ½ kg. Sedangkan pada minggu ke-4, berat badan jarang bisa diturunkan lagi.
"Kondisi ini karena basal metabolisme secara bertahap menurun dari minggu ke minggu sehingga kebutuhan energi pun menurun. Penurunan metabolisme ini terjadi karena tubuh beradaptasi dengan berkurangnya asupan makanan," tuturnya.
Pada minggu ke-5, metabolisme masih rendah seperti pada minggu ke-4. Padahal di minggu ke-5 ada Lebaran, makanan melimpah, frekuensi asupan menjadi lebih sering dengan bertambahnya frekuensi bertamu atau menerima tamu sehingga asupan energi dari makanan akan bertambah.
Akibatnya, kata dia melanjutkan, berat badan akan cepat naik. Kenaikannya bisa mencapai 3 kg dalam waktu 5 hari pasca Lebaran atau mencapai berat badan sebelum shaum Ramadhan.
Baca Juga: Selama Ramadhan 2021, Umat Islam Beijing Gelar Zhai Yue Shanxing, Ini Kegiatannya
