Anak Penderita Tuberkulosis Jarang Batuk, Waspadai dan Kenali Gejala Yang Sering Terjadi

- 12 Maret 2021, 14:20 WIB
Anak penderita Tuberkulosis (TB) jarang batuk.
Anak penderita Tuberkulosis (TB) jarang batuk. /Pixabay/Victoria_Borodinova/

DESKJABAR - Anak yang menderita tuberkulosis (TB) jarang sekali mengalami batuk atau masalah lain pada saluran pernapasan. Alhasil, lebih sulit mendeteksi TB pada anak dibandingkan dengan orang dewasa.

Dokter spesialis anak dari RSUI, Cynthia Centauri mengemukakan hal itu dalam siaran pers RSUI, yang dilansir Antara, Jumat, 12 Maret 2021.

"Pada anak yang menderita TB jarang sekali yang mengalami batuk. Gejala yang sering terjadi, yaitu pada berat badan anak yang tak kunjung naik naik dan demam terus menerus," tutur Cynthia.

Baca Juga: Tingkatkan Imunitas Anak dengan Nutrisi Harian yang Baik dan Seimbang, Simak Penjelasan Pakar Gizi di Sini

Setelah anak terdiagnosis TB, pengobatan yang diberikan setidaknya berpegang pada empat prinsip, yakni minum obat TB (OAT) secara teratur sampai tuntas atau sembuh serta rutin untuk berobat dan kontrol ke dokter.

Menurut dia, penetapan penghentian pengobatan ini harus diputuskan oleh dokter bukan atas dasar perkiraan keluarga pasien.

Untuk mencegah penularan lebih lanjut, memenuhi gizi yang adekuat sesuai kebutuhan pasien dan menjalani pola hidup bersih dan sehat; serta tatalaksana penyakit penyerta.

Dokter spesialis paru dari RSUI, RR Diah Handayani menyatakan, pandemi Covid-19 sedikit menggeser program TB, karena fokus dari tenaga kesehatan dan masyarakat saat ini lebih kepada Covid-19.

Baca Juga: WASPADA, BMKG Prakirakan Hujan Petir, Puting Beliung, Waterspout, Hujan Es di Jawa Barat dan Beberapa Wilayah

"Upaya pencegahan TB seharusnya bisa lebih digalakkan seperti pada kasus Covid-19. Upaya ini memerlukan kerja sama dan kolaborasi dari banyak pihak seperti kader, fasilitas layanan kesehatan, praktik sejawat, pemerintah, serta masyarakat," kata dia.

Menurut dia, beberapa terapi pencegahan TB yang perlu kembali digalakkan meliputi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), screening, active case finding, TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis), pencegahan serta terapi HIV dan komorbid lain, akses ke layanan kesehatan dan dukungan sosial serta pengentasan kemiskinan.

Dia menjelaskan, Upaya penanganan TB bisa dipelajari dari upaya penanganan Covid-19 seperti pelacakan kontak, identifikasi terapi.

Sementara itu, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan agresif oleh banyak pihak. Sehingga, upaya pencegahan TB juga harus radikal.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah