JANGAN SEMBARANGAN Ikut Program Diet Ekstrem, Efeknya Bisa Berbahaya dan Datangkan Komplikasi

- 15 Maret 2021, 10:21 WIB
Hati-hati jika mengikuti program diet ekstrem, apalagi jika asupannya kurang dari 800 kalori per hari.
Hati-hati jika mengikuti program diet ekstrem, apalagi jika asupannya kurang dari 800 kalori per hari. /Pixabay/THE 5TH/

Untuk itu, Samuel Oetoro menyarankan Anda tetap melengkapi asupan nutrisi, yakni makronutrisi (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrisi (vitamin, mineral).

Karbohidrat tetap diperlukan walaupun porsinya dibatasi. Zat ini diperlukan terutama untuk sel otak dan sel darah merah, agar bisa berfungsi optimal. Pilih karbohidrat kompleks, misalnya nasi merah, roti gandum, oatmeal, bekatul, dan lainnya.

Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Lomba Karya Musik Anak Komunitas Berhadiah Rp130 Juta, Cek Syarat dan Ketentuan di Sini

Karbohidrat kompleks, menurut Samuel Oetoro, tinggi serat yang penting untuk membuat gula diserap secara perlahan sehingga peningkatan kadar gula darah tidak terlalu cepat.

Rekomendasi untuk asupan protein dalam sehari 0,8 gram/kg berat badan hingga 1,5 gram/kg berat badan. Apabila berat Anda 60 kg, butuh protein sekitar 60 gram.

Penuhi kebutuhan lemak sehat, misalnya omega-3 dari sumber ikan atau sumber lain seperti alpukat, minyak zaitun dengan kandungan omega-9.

Baca Juga: Pisang Sukses Sejahterakan Warga di 28 Kecamatan di Lebak Banten, Miliaran Rupiah Bergulir Setiap Bulan

"Saya selalu bilang kalau lagi diet, makanlah ikan. Kalau ikannya mengandung minyak, makan! Itu omega-3. Jadi diet itu harus lengkap. Jangan coba-coba menjalankan diet ekstrem," ujar Samuel.***

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah