Benda Mirip Rudal China Ternyata Ini Perannya, Bisa Jadi Penyusupan ke Perairan Indonesia

- 22 Januari 2021, 16:50 WIB
Ilustrasi instrumen Float
Ilustrasi instrumen Float /Learnz/

Sebuah Argo Float mampu melakukan mengubah daya apungnya sehingga mengapung di kedalaman yang berbeda, melakukan pengukuran air laut, dan dapat mengirim informasi ke satelit.

Dengan mengubah daya apungnya sendiri, Argo Float mampu mengapung di kedalaman yang berbeda. Ini mengubah kedalaman mengambangnya secara teratur setiap 10 hari.

Baca Juga: Aneh! Sakit Hati Disebut Ganteng oleh Rekan Kerjanya, Pemuda Ini Malah Membunuhnya

Namun sejalan dengan kemajuan teknologi memungkinkan Argo Float mengirim data ke satelit dalam 20 menit, bukan lagi dalam hitungan jam.

Ini berarti, Argo Float hanya menghabiskan lebih sedikit waktu di permukaan di mana hal-hal buruk dapat terjadi padanya, misalnya tertabrak benda mengambang lainnya.

Biasanya siklus Argo Float adalah siklus naik turun permukaan setiap 10 hari. Di akhir setiap siklus, Argo Float mengirimkan informasinya ke satelit. Informasi ini disebut 'profil'.

Baca Juga: Covid-19 Kota Bandung : Oded M Danial Ancam Pelanggar PSBB Akan Ditindak Tegas Tanpa Ampun

Kemampuan Argo Float dapat melakukan pengukuran tiga hal tentang laut yakni salinitas (jumlah garam dalam air) diukur dalam bagian per seribu, suhu dalam derajat Celcius (° C), dan tekanan dalam desibel (db)

Perhatikan bahwa 1decibar (db) sama dengan kedalaman 1 meter. Jadi 1.000db adalah sekitar 1.000 m di bawah permukaan laut. ***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Learnz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah