Update Covid-19 Global, WHO Deteksi Virus Covid-19 Varian Baru di 22 Negara Eropa

- 8 Januari 2021, 22:40 WIB
WHO menyatakan mereka telah mendeteksi kehadiran virus Covid-19 varian baru di 22 negara di Eropa
WHO menyatakan mereka telah mendeteksi kehadiran virus Covid-19 varian baru di 22 negara di Eropa /@Robin Utrecht/

DESKJABAR – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa virus Covid-19 varian baru sudah menyebar di 22 negara di Eropa. Virus ini diklaim 70% lebih cepat menular.

Untuk itu, Direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, memperingatkan bahwa negara-negara Eropa berada pada titik berbahaya dalam pandemi Covid-19.

Hans Kluge telah meminta para pemimpin Eropa untuk mengintensifkan upaya mereka untuk mengatasi virus Covid-19 varian baru tersebut.

Baca Juga: Gedung Capitol AS Diserbu, Lady Gaga Serukan Pemakzulan Trump

"Kami tetap dalam cengkeraman Covid-19 karena kasusnya melonjak di seluruh Eropa dan kami menghadapi tantangan baru yang dibawa oleh virus yang bermutasi," kata Hans Kluge.

"Momen ini merupakan titik kritis dalam perjalanan pandemi Covid-19," kata Kluge.

Kluge menambahkan bahwa varian baru dari virus tersebut, yang mungkin hingga 70 persen lebih menular, telah terdeteksi di 22 negara Eropa.

Baca Juga: Ketua DPD Ingatkan Daerah, Termasuk Jawa Barat untuk Antisipasi Banjir

“Virusnya menjadi lebih baik ... dan kita perlu melakukannya juga,” tambah Catherine Smallwood, seorang petugas darurat senior di WHO.

Menurut Smallwodd, bahwa menurunkan penularan virus Covid-19  harus menjadi prioritas.

Meskipun ramalannya sudah suram, Kluge mengatakan dia mengantisipasi jumlah kasus terus meningkat. Peningkatan itu terjadi sebagai dampak dari pertemuan keluarga saat perayaan  Natal serta jumlah tes yang menurun selama periode libur Natal.

Baca Juga: Warga Dayeuhkolot Pertanyakan Maksud SMS BPNB tentang Waspada Potensi Banjir Kabupaten Bandung

Penilaian WHO tentang situasi ini dilakukan ketika negara-negara Uni Eropa berupaya meningkatkan program vaksinasi Covid-19.

Virus Covid-19 varian baru

Sebuah studi Public Health England dan Birmingham University telah mengungkapkan bahwa sekitar 35 persen pasien yang terinfeksi oleh virus Covid-19 varian baru, memiliki tingkat covid yang sangat tinggi dalam sampel mereka.

Pemimpin studi Michael Kidd, mengatakan, bukti dapat membantu para ilmuwan menyelidiki bagaimana varian baru membuat lebih banyak salinan dari dirinya sendiri pada setiap orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Vaksinasi di Garut Dilakukan di 67 Puskesmas, Dibutuhkan 3,6 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Para ahli mengatakan bahwa sulit untuk menentukan secara tepat mengapa varian baru ini menyebar lebih cepat.

Tetapi kabar baiknya adalah, menurut Sir Patrick Vallance, Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah, jika Anda pernah terkena virus corona , Anda mungkin kebal terhadap virus Covid-19 varian baru tersebut.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Mirror Fars News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah