Network
DESKJABAR - Kondisi Inggris semakin memprihatinkan hanya beberapa hari sebelum berpisah dengan Uni Eropa. Eropa dan negara-negara lain di dunia kini malah mengisolasi Inggris setelah munculnya varian baru virus corona yang sangat menular di negeri itu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sampai meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mencabut larangan pengiriman dari Inggris karena telah menyebabkan antrean panjang truk yang tak bisa lewat di perbatasan.
Seperti dilaporkan Antara yang mengutip Reuters, Selasa, 22 Desember 2020, sebagian besar negara di Eropa telah menutup jalur perjalanan darat dan penerbangan dengan Inggris sehingga mengganggu salah satu rute perdagangan terpenting Eropa.
Baca Juga: Reshuffle Kabinet, Ada Tiga Sekawan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Saat bersamaan, rak-rak supermarket kosong akibat masyarakat melakukan panic buying dan memborong berbagai barang kebutuhan, hanya beberapa hari sebelum Natal.
Boris Johnson dan para penasihatnya mengatakan, varian baru Covid-19, yang 70 persen lebih mudah menular telah menyebar dengan cepat. Akan tetapi para ilmuwan Inggris berhasil mengidentifikasinya karena bekerja sangat efisien dalam pengawasan genom.
"Kami berbicara dengan kolega kami di Prancis mengenai berbagai masalah selama 24 jam terakhir. Kami akan melanjutkannya hari ini. Kita akan lihat apa yang terwujud hari ini," kata Menteri Dalam Negeri Priti Patel kepada Sky News.
Baca Juga: Libur Akhir Tahun 2020: Pasokan Gas Bersubsidi di Garut Ditambah 202 Ribu Tabung
Penemuan varian baru virus corona, hanya beberapa bulan sebelum vaksin tersedia secara luas. Hal itu menimbulkan gelombang kepanikan baru akibat pandemi Covid-19 yang telah menewaskan sekitar 1,7 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 67.000 di Inggris.
