La Nyalla Mattalitti 'Cubit' Menhan Prabowo Terkait Kapal Survei China Menyusup ke Selat Sunda

17 Januari 2021, 19:05 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. /Instagram.com/@lanyallamm1

DESKJABAR- Berulang kali kapal survei milik asing datang tanpa permisi ke Indonesia. Beberapa waktu drone bawah laut yang diduga dari China, tentu saja ini menjadi kabar buruk pertahanan Indonesia.

Memang belakangan adanya kapal tanpa awak masuk perairan Indonesia menjadi isu hangat, terlebih beberapa waktu lalu kapal survei China diduga menyusup di Perairan Indonesia. Kapal tersebut berhasil dihalau keluar kawasan Indonesia di Selat Sunda.

Hal tersebut menjadi pertanyaan sejumlah pihak. Sejauhmana sistem pertahanan kita berfungsi?
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (La Nyala Mattalitti) pun sempat melontarkan pernyataan keras atas insiden tersebut.

Baca Juga: Gempa Mamuju Sulbar, Data Terkini! 73 Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Mengungsi

Menurut LaNyalla, peristiwa tersebut sebagai warning bagi pertahanan negara dalam menghadapi ancaman dari luar negeri di kawasan laut. Meski tidak secara langsung menyebut nama Menhan Prabowo Subianto, namun pernyataan La Nyalla Mattalitti itu secara tidak langsung menegur Prabowo.

"Masuknya kapal survei China ke Perairan Indonesia di Selat Sunda harus menjadi concern Kementerian Pertahanan. Masuknya kapal tersebut tanpa terdeteksi adalah warning bagi pertahanan kita," kata LaNyalla dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2021.

Baca Juga: PERHATIKAN! Ternyata Vaksin Sinovac Tak Bisa Diberikan Pada Orang yang Masuk dalam 17 Kategori Ini

Baca Juga: Longsor Sumedang : Hari Ini, Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan 32 Orang Korban, 8 Masih Pencarian

Baca Juga: Indonesia Berduka: 5 Meninggal, 500 Mengungsi Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Kota Manado

LaNyalla menegaskan hal tersebut amat penting untuk diperhatikan lantaran berkaitan dengan kedaulatan Indonesia. "Sekali lagi kita mengingatkan kepada Kementerian Pertahanan karena ini sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut teritori dan kedaulatan negara," kata LaNyalla sebagaimana dikutip DeskJabar dari laman resmi dpd.go.id.

LaNyalla berharap pemerintah segera membenahi sistem keamanan laut Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki armada laut yang kuat untuk memantau seluruh areal perairannya.

Seperti diketahui, Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil mengintersep kapal survei China, Xiang Yang Hong 03 yang terbukti mematikan Automatic Identification System (AIS) ketika melintasi perairan Selat Sunda pada Rabu 13 Januari 2021 malam.

Baca Juga: Indonesia Dilanda Bencana : Ribuan Korban Terdampak Belum Dapat Bantuan, Ini Jawaban Risma

Baca Juga: PERHATIKAN! Ternyata Vaksin Sinovac Tak Bisa Diberikan Pada Orang yang Masuk dalam 17 Kategori Ini

Intersep kapal China ini bermula ketika Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla mendeteksi Xiang Yang Hong 03 tengah berlayar di perairan Selat Sunda.

Saat itu, kapal terdeteksi tengah melaju dengan kecepatan 10,9 knot dan haluan ke barat daya. Berdasarkan pantauan, kapal tersebut telah mematikan AIS sebanyak tiga kali selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia–I (ALKI-I).***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Dpd.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler