Indonesia Dilanda Bencana : Ribuan Korban Terdampak Belum Dapat Bantuan, Ini Jawaban Risma

- 17 Januari 2021, 09:31 WIB
Sebanyak 1200 orang masyarakat yang melakukan pengunsian akibat gempa 6,2 magnitudo di pegunungan Desa Kabiraan Kecamatan Ulumandaa Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu 16 Januari 2021
Sebanyak 1200 orang masyarakat yang melakukan pengunsian akibat gempa 6,2 magnitudo di pegunungan Desa Kabiraan Kecamatan Ulumandaa Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu 16 Januari 2021 / ANTARA Foto/M Faisal Hanapi

DESKJABAR- Indonesia dilanda bencana. Kejadian bencana tersebut berturut turut, mulai dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, bencana alam tanah longsor Cimanggung Sumedang, bencana gempa bumi Mamuju dan Manjene Sulawesi Barat (Sulbar) dan banjir bandang di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Akibat kejadian tersebut ribuan orang kena dampak bencana tersebut dan mereka butuh pertolongan. Seperti di Majene ada 1.200 warga korban terdampak bencana belum mendapat bantuan. Padahal mereka sedang membutuhkan mengingat sedang masa sulit.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini (Mensos Risma) memastikan telah melakukan respons cepat dalam penanganan dampak bencana seperti tanah longsor di Sumedang, gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, dan dampak bencana di daerah lainnya.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan NET TV 17 Januari 2021 : ENGLAND PREMIER LEAGUE, Liverpool vs Manchester United

"Sudah turun ya sejak bencana terjadi. Tagana di situ bergerak dan dibantu dari daerah sekitar. Semua kita kerahkan termasuk di Kalimantan Selatan," kata Mensos Risma melalui keterangan pers yang dilansir DeskJabar dari ANTARA, Jakarta, Minggu 17 Januari 2021.

Ia mengatakan sejak bencana terjadi, Kemensos langsung melakukan upaya penanganan dampak di lapangan melalui pilar sosial seperti Tagana, pekerja sosial, dan juga Unit Pelayanan Teknis (UPT) di masing-masing daerah setempat.

Selain bantuan tanggap darurat seperti bantuan logistik yang sudah disalurkan ke lokasi bencana, peran aktif Kemensos juga dibuktikan dengan respons cepat UPT Kemensos di lokasi bencana melakukan penanganan terhadap penyintas.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sepakbola RCTI TV 18 Januari 2021 : Serie A Italia, Inter Milan vs Juventus

Di Kalimantan Selatan, Balai Besar Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin telah bergerak sejak banjir melanda kawasan itu.

"BBPPKS berupaya untuk turut serta membantu warga sekitar yang terdampak banjir dengan menyediakan kamar asrama sebagai shelter bagi para pengungsi," kata Kepala BBPPKS Banjarmasin Salahuddin Yahya.

Salah satu wilayah yang terdekat dengan kantor BBPPKS Banjarmasin adalah Desa Malintang, Kabupaten Banjar.

Baca Juga: Bocoran Sinetron Ikatan Cinta 17 Januari 2021, Andin akan Tinggalkan Al Gara Gara Rahasia Terungkap?

Saat ini, sekitar 130 orang telah dievakuasi untuk diberikan tempat penampungan sementara sampai kondisi mereka memungkinkan untuk bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing.

"Bantuan logistik kami pastikan disiapkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi penyintas," kata Yahya.

Bersamaan dengan upaya evakuasi, Tim Layanan Dukungan Psikososial BBPPKS Banjarmasin juga memberikan bantuan bagi warga di tempat pengungsian, terutama bagi orang tua dan anak-anak.

Baca Juga: Indonesia Berduka : Hingga Hari Ini 56 Orang Meninggal Akibat Gempa Majene dan Mamuju, Sulbar

"Tentu saja dengan tetap melaksanakan protokol COVID-19, BBPPKS melakukan reaksi cepat atas kondisi terkini Kalimantan Selatan sekaligus upaya pengembangan peran BBPPKS dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial," kata Yahya lebih lanjut.

Sementara itu, respons cepat juga ditunjukkan oleh Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Budi Luhur" Banjarbaru. Balai "Budi Luhur" juga memfungsikan satu asrama menjadi posko darurat bencana banjir.

Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 22 warga penyintas bencana banjir dari wilayah Martapura yang mengungsi di posko darurat bencana banjir, terdiri dari 2 orang berusia lanjut (lansia), 10 pasangan suami istri, 3 remaja, serta 7 anak-anak dan bayi.

Baca Juga: Jadwal Sholat Tasikmalaya Minggu 17 Januari 2021, Inilah Waktunya

"Saat ini, bagi para penyintas sudah mendapatkan layanan pengecekan kesehatan, bantuan pakaian layak pakai, serta makanan atau logistik selama berada di posko," kata Kepala Balai Herry Pawoko.

Ia telah menugaskan kepada para pegawai, terutama pekerja sosial untuk mendampingi penyintas yang berada di posko guna memberikan layanan psikososial.

"Pekerja sosial langsung memberikan layanan psikososial dan trauma healing bagi para penyintas tersebut, sehingga dapat membantu mereka dalam menghadapi pasca terjadi bencana banjir yang melanda," kata Pawoko.

Baca Juga: DPRD Jawa Barat: 10 Orang Pegawainya Positif Terpapar Covid-19

Di Makassar, BBPPKS Makassar mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) beranggotakan 7 personel yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai Rasman.

Menurut Rasman, bantuan terhadap bencana tersebut merupakan bentuk kepedulian dalam misi kemanusiaan.

"Kami akan membantu bagi mereka yang terdampak bencana ini secara maksimal, baru saja saya dan tim membantu salah satu korban yang mau melahirkan," kata Rasman.

Baca Juga: Indonesia Berduka: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 4.5 Km

Dalam kesempatan itu, BBPPKS Makasar juga memberikan bantuan seperti peralatan makan, air mineral, selimut dan terpal.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x