Indonesia Berduka: 5 Meninggal, 500 Mengungsi Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Kota Manado

- 17 Januari 2021, 09:52 WIB
Banjir dan Tanah Longsor di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Akibatkan korban meninggal dan mengungsi
Banjir dan Tanah Longsor di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Akibatkan korban meninggal dan mengungsi /bnpb.go.id/

DESKJABAR - Banjir beserta tanah longsor terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian sedangkan data sementara menyebutkan ada sekitar 500 jiwa mengungsi.

Menurut BNPB, curah hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor pada Sabtu 16/01/2021 pukul 15.09 WITA.  Banjir tersebut mencapai ketinggian muka air sekitar 50 sampai 300 sentimeter.

Sejumlah kecamatan sekita kota Manado yang terdampak peristiwa tersebut antara lain, Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang.

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melaporkan kerugian materil dapak dari persitiwa tersebut tercatat ada dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama tim SAR, TNI/Polri, masyarakat serta relawan. Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.

BPBD Kota Manado memantau dan melaporkan bahwa situasi banjir saat ini telah berangsur surut.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021.

Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah