Indonesia Berduka, Dua Kecamatan di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Seakan-akan Lenyap

- 16 Januari 2021, 23:33 WIB
ANGGOTA Polres Tanah Laut bersama tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimatan Selatan.
ANGGOTA Polres Tanah Laut bersama tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimatan Selatan. /ANTARA/Polres Tanah Laut

DESKJABAR - Dua kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, yang terdampak air pasang paling parah, yaitu Kurau dan Bumi Makmur, seakan-akan lenyap setelah terendam banjir dengan ketinggian hingga dua meter, Sabtu, 16 Januari 2021.

Bupati Tanah Laut Sukamta mengungkapkan, bencana banjir di dua kecamatan ini paling membahayakan keselamatan warga. "Kami mengevakuasi warga secara besar-besaran dalam tiga hari terakhir," ujarnya.

Desk Jabar mengutip Antara yang melaporkan, Pemkab Tanah Laut mengevakuasi warga ke beberapa desa di Kecamatan Tambang Ulang yang sudah berdiri posko pengungsian dan dapur umum. Sebagian warga lainnya mengungsi ke Kecamatan Pelaihari.

Baca Juga: Indonesia Berduka, Bantuan Logistik Dijarah Sekelompok Warga Bersenjata

Sukamta menyatakan, banjir awal tahun ini merupakan yang terbesar selama sejarah 34 tahun dia tinggal di kabupaten berjuluk Bumi Tuntung Pandang ini.

Hanya tiga kecamatan yang relatif aman dari banjir meski juga terjadi kenaikan debit air, yaitu Kecamatan Batu Ampar, Jorong, dan Kintap.

Delapan kecamatan lain terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi, yaitu Bati-Bati, Tambang Ulang, Kurau, Bumi Makmur, Pelaihari, Panyipatan, Takisung dan Bajuin.

Baca Juga: Indonesia Berduka : Pusat Vulkanologi Peringatkan Bahaya Lontaran Batuan Pijar dari Gunung Semeru

"Total ada sekitar 4.000 rumah terdampak dengan 13.000 jiwa diungsikan. Sebagian masih ada yang bertahan di rumahnya namun tetap kita imbau agar mau dievakuasi jika kondisinya tidak memungkinkan lagi," tuturnya.

Tak hanya permukiman penduduk, banjir juga memutus dua jembatan yang jadi akses warga, yaitu jembatan di jalan nasional penghubung Kelurahan Angsau dan Kelurahan Pabahanan menuju Kota Pelaihari, serta jembatan penghubung Kecamatan Kurau dan Takisung.

Putusnya jembatan di Takisung ini membuat dua desa terisolasi, yaitu Tabanio dan Pagatan Besar. Tim SAR gabungan berupaya segera menyelamatkan warga untuk dievakuasi.

Baca Juga: Sandiaga Uno Mencoba Triathlon di The Mandalika, Lombok, Seperti Inilah Kesan-kesannya

Baca Juga: Bangunan Pondok Pesantren Al Madaroh Cianjur Roboh, Delapan Santri Masih Terperangkap Reruntuhan

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang Tahun, Yang Ia Bagikan Kepada BLINK, Bikin Fans Happy

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x