Menurut Anies, guru yang belum dapat divaksinasi karena mempunyai penyakit bawaan atau baru saja menjadi penyintas Covid-19.
“15 persen itu mereka yang mempunyai komorbid atau penyintas (Covid-19) sehingga belum bisa vaksin. Tapi, pada waktunya mereka nanti akan mendapatkan vaksin,” ujar Anies.
Baca Juga: Ustadz Dasad Latif Berniat Bertemu Bocah Viral Aming Tawau, Namun Keburu Meninggal Dunia
Baca Juga: Ibunda Bocah Viral Aming Tawau Tegaskan Bahwa Anaknya Meninggal Dunia Bukan karena Covid-19
Baca Juga: Mulan Jameela Pulang Kampung ke Garut, Menikmati Keindahan Alam Malangbong
Selain itu, dari 610 sekolah yang bakal dibuka kembali merupakan sekolah yang sudah melewati tahap verifikasi, mulai dari assesmen satu dan dua.
“Assesment satu yaitu kesiapan sarana dan prasarana. Assesment dua adalah kesiapan guru, sekolah dan orang tua. Semua assesment dinyatakan lolos baru bisa ikuti sekolah tatap muka ini,” sambungnya.
Dijelaskan Anies, tidak ada kewajiban mengharuskan anak-anak atau peserta didik untuk divaksinasi agar dapat mengikuti pembelajaran sekolah tatap muka langsung di sekolah.
Baca Juga: Chef Adit MCI7 Tampilkan Cara Membuat Masakan Istimewa untuk Usaha Kuliner