Warga di Desa Karangtengah harus menunggu selama 8 bulan sampai proses pembebasan lahan Tol Getaci terus berlanjut. Sebab, sebelum Tim Appraisal turun ke lapangan untuk melakukan penilaian harga lahan, pengumuman peta bidang dan data nominatif (Danom) lahan yang akan tergusur, sudah dilakukan pada awal Maret 2023 lalu.
Baca Juga: AYO DICEK! Ini Daftar Nama 50 Kader Terbaik Gerindra untuk DPRD Kabupaten Garut di Pileg 2024
Tidak ada penjelasan mengapa proses pembebasan lahan di Desa Karangengah sampai terjadi jeda hingga 8 bulan.
Kepala Dusun di Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Garut, Uloh mengatakan, di Desa Karangtengah tidak banyak bangunan atau rumah yang harus diruntuhkan untuk jalur Tol Getaci, seperti di desa lainnya.
Sebab, menurut Uloh, di desa ini jalur Tol Getaci hanya melintasi 1 kampung saja yakni Kampung Patrol. Adapun jumlah bangunan atau rumah yang tergusur hanya 14 rumah saja. Lahan yang tergusur di Desa Karangtengah kebanyakan adalah lahan kebun dan tidak ada sawah.
“Luas lahan yang tergusur kurang lebih 41 hektare yang dibagi ke dalam 273 bidang. Dari 273 bidang itu ada sejumlah bidang yang dimiliki oleh satu nama,” ujar Uloh.
Desa Terakhir di Kecamatan Kadungora
Desa Karangtengah merupakan satu dari 5 desa di Kecamatan Kadungora Garut yang terdampak proyek Tol Getaci.
Adapun 5 desa tersebut adalah :
1.Desa Karangtengah : 41,28 Ha
2.Desa Karangmulya : 18,82 Ha