MENGERIKAN, Ini Kata Psikiater, Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bisa Alami Ini

- 3 Januari 2022, 09:04 WIB
Kolase tiga saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosep, Yoris, dan Danu, yang juga merupakan keluarga korban.
Kolase tiga saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosep, Yoris, dan Danu, yang juga merupakan keluarga korban. /DeskJabar.com/

"Kalau sebagai pelakunya mungkin sudah seharusnya untuk menjalaninya, tetapi untuk yang bukan pelakunya, ini sangat berat," kata Teddy Hidayat kepada DeskJabar.com, Minggu 2 Januari 2022.

Jika kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini berjalan dalam waktu yang lama, lanjut Teddy Hidayat,  stres akan berlanjut menjadi stres akut. Dan, bisa jadi penderita akan mengalami stres pasca trauma.

Stres pascatrauma (post traumatic stress disorder) itu, menurut Teddy Hidayat, jika seseorang pernah terpapar dengan peristiwa yang traumatic, seperti menjadi saksi mata atau berhadapan langsung dengan kejadian yang mengerikan atau mengancam kehidupan.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF 3 Januari 2022, Cepat Klaim Kak, Gratis Atlantic Warrrior, Irontrasher, XM8, Garena FF

Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Orang Yahudi Cerdas, Jenius, dan Memiliki IQ Tinggi, Bunda Wajib Tahu

Ia memberikan contoh, peristiwa pembunuhan atau ditahan dan diperlakukan sebagai tahanan.

Pengalaman traumatik tadi timbul berulang, misalnya adanya bayangan, pikiran atau persepsi yang berkaitan peristiwa traumatik datang berulang yang menimbulkan penderitaan.

"Bisa juga berupa gejala menetap peningkatan kewaspadaan, sulit tidur, iritabilitas, sulit konsentrasi, hipervigilance atau respons yang kacau tidak terkendali," tutur Teddy Hidayat.

Baca Juga: Inilah 4 Weton Paling Hoki dan Akan Kebanjiran Rezeki di Tahun 2022, Apakah Anda Termasuk ?

Baca Juga: Wow, Ternyata Rutin Minum Air Kelapa Bisa Bikin Awet Muda, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah