DESKJABAR - Lima bulan kasus pembunuhan Subang belum juga terkuak, Psikolog Dra. Elia Daryati, M.Si mengatakan tiga saksi Yoris, Yosef dan Danu pasti mengalami stres dan bisa jadi mereka juga mengalami tekanan kejiwaan.
Sambil menunggu siapa pelaku kasus pembunuhan Subang yang terjadi sejak 18 Agustus 2021 Yoris, Yosef dan Danu sering bolak balik ke kantor polisi untuk memenuhi panggilan penyidik dimintai keterangannya sebagai saksi.
Selama itu pula Yoris, Yosef dan Danu terus menunggu upaya polisi mengungkap pelaku kasus pembunuhan Subang, apalagi mereka juga kerap dicurigai sebagai salah satu pelaku pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amel.
Baca Juga: Inilah Cara Memiliki Wajah Glowing Dengan 8 Masker Alami, Tanpa Harus Ke Klinik Kecantikan
Mereka ini adalah orang-orang terdekat dari korban pembunuhan Subang Tuti Suhartini dan Amel. Yosef merupakan suami sekaligus ayah dari korban. Sementara Yoris adalah anak sekaligus kakak dari korban, sedangkan Danu adalah anak angkat dari kakak Tuti Suhartini.
Setelah kehilangaan keluarga terdekat, ditambah lagi dengan tekanan dan kecurigaan publik yang mengarah kepada Yoris, Yosef dan Danu, membuat mereka memiliki tekanan berat dan pasti akan mempengaruhi kejiwaan ketiganya.
“Pasti stres. Jika mereka bukan pelaku pasti stres, apalagi jika pelaku stresnya bertambah. Kehilangan keluarga dekat saja sudah membuat stres, apalagi ini ditambah dengan status mereka sekarang,” kata psikolog Dra. Elia Daryati, M.Si dalam pembicaraannya dengan DeskJabar.com, Minggu 2 Januari 2022.
Elia Daryati yang juga merupakan Dosen LP3I dan STIA LAN ini, mengatakan dalam hal ini polisi harus jeli tentang kondisi para saksi, apakah dia stres berat. Harus ada perlindungan kepada saksi, ada perlindungan hukum dan perlindungan psikologis.
“Yang penting, tetap menjaga privasi saksi dengan asas praduga tak bersalah,” kata Elia.